ANALISIS LEVEL MIKROSKOPIK DALAM BUKU TEKS KIMIA SMA,PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTANELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
Penelitian mengenai "Analisis Level Mikroskopik dalam Buku Teks Kimia SMA, Pembelajaran dan Pemahaman Siswa pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit" bertujuan untuk memetakan penggunaan level mikroskopik dalam buku-buku teks kimia SMA yang beredar di kota Bandung, mengetahu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2008-07-17.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian mengenai "Analisis Level Mikroskopik dalam Buku Teks Kimia SMA, Pembelajaran dan Pemahaman Siswa pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit" bertujuan untuk memetakan penggunaan level mikroskopik dalam buku-buku teks kimia SMA yang beredar di kota Bandung, mengetahui pembelajaran level mikroskopik yangdilakukan oleh guru di sekolah dan mengetahui tingkat pemahaman level mikroskopik siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan subjekpenelitiannya buku-buku teks kimia SMA, guru dan siswa. Instrumen yang digunakan adalah tabel kategorisasi level mikroskopik, tes tertulis, angket, dan wawancara. Dalam penelitian ini ditemukan sebagian besar buku teks kimia SMA yang beredar di kota Bandung (44,2%) dapat menjadi sumber miskonsepsi sementara yang menyajikan level mikroskopik baik tulisan maupun gambarnya dengan sesuai hanya 7,7%. Buku-buku yang menyebabkan miskonsepsi berasal dari gambar dan tulisan yang dimuat. Gambar dalam buku teks kebanyakan menyatukan level makroskopik dan mikroskopik, sedangkan tulisan yang dimuat kebanyakan tidak konsisten dengan simbol yang digunakan. Ditinjau dari cara pembelajarannya guru sudah menjelaskan level mikroskopik secara verbal tanpa bantuan gambar atau visualisasi. Hasil penelitian ini juga menunjukan tidak ada siswa yang memiliki pemahaman yang sesuai dan sebagian besar siswa masuk ke dalam kategori paham sebagian dengan spesifik miskonsepsi (97,7%). Miskonsepsi yang paling banyak terjadi pada siswaadalah dalam menggambarkan keadaan partikelpartikel larutan. Walaupun mereka mengetahui defmisi dan contoh-contoh konsep secara tulisan, namun tidak dalam bentuk visual (gambar). |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/82878/1/S_KIM_044669_Title.pdf http://repository.upi.edu/82878/2/S_KIM_044669_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/82878/3/S_KIM_044669_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/82878/4/S_KIM_044669_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/82878/5/S_KIM_044669_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/82878/6/S_KIM_044669_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/82878/7/S_KIM_044669_Appendix.pdf |