REPRESENTASI GENDER PADA BUKU TEKS SEJARAH INDONESIA KELAS XI KURIKULUM 2013

Tujuan dari penelitian ini ialah 1. Mengidentifikasi representasi gender pada buku terbitan Kemendikbud; 2. Mengidentifikasi representasi gender pada buku terbitan Erlangga; 3. Mengidentifikasi perbandingan representasi gender pada buku terbitan Kemendikbud dan Erlangga. Alasan dilaksanakannya penel...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Isra Diana, - (Author)
Format: Book
Published: 2022-08-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan dari penelitian ini ialah 1. Mengidentifikasi representasi gender pada buku terbitan Kemendikbud; 2. Mengidentifikasi representasi gender pada buku terbitan Erlangga; 3. Mengidentifikasi perbandingan representasi gender pada buku terbitan Kemendikbud dan Erlangga. Alasan dilaksanakannya penelitian ini adalah bagaimana gender direpresentasikan dalam dua buku teks Sejarah Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana, untuk melihat karakter dari isi buku teks Sejarah Indonesia, baik itu yang nampak maupun yang tersembunyi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, dikedua buku ini, gender banyak direpresentasikan dengan menggunakan bahasa yang menggambarkan konsep stereotip, baik dari tokoh laki-laki maupun perempuan, meskipun hampir sebagian stereotip gender ini tidak sesuai dengan jenis kelamin yang dimilikinya. Kemudian dari peristiwa sejarah banyak memunculkan konsep relasi gender, sesuai dengan kurikulum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan konsep pemarginalan sedikit ditemukan dalam kedua buku tersebut. Perbandingan kedua buku teks tersebut, ialah: Dalam Buku Kemendikbud banyak tokoh yang diceritakan dengan sifat gender yang sedikit unggul, narasi yang gamblang, penulis lebih cenderung mengungkapkan tokoh dengan menggunakan bahasa berdasarkan stereotip gender, dan seakan memberikan pembenaran atas sikap tokoh yang cenderung negatif, dengan kata lain sarat akan tujuan negara. sedangkan Buku Erlangga, topik pembahasannya lebih variatif, seperti sifat perlawanan yaitu tergantung pada pemimpin yang kharismatik. Kebanyakan tokoh diceritakan singkat dan tidak begitu detail. Dalam hal bahasa yang digunakan bersifat netral sesuai fakta yang ada, penulis tidak begitu membedakan penyebutan gender. kesimpulannya, kedua buku ini sesuai dengan kelayakan buku, dalam merepresentasikan gender yang bersifat fakta. Rekomendasi penelitian ini untuk penerbit buku, calon dan pendidik, serta peneliti lain.
Item Description:http://repository.upi.edu/83021/1/S_SEJ_1805984_Title.pdf
http://repository.upi.edu/83021/2/S_SEJ_1805984_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/83021/3/S_SEJ_1805984_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/83021/4/S_SEJ_1805984_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/83021/5/S_SEJ_1805984_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/83021/6/S_SEJ_1805984_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/83021/7/S_SEJ_1805984_Appendix.pdf