MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES OBSERVASIDALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI SEBAGAI UPAYAMENINGKATKAN CARA BERPIKIR KRITIS: Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X Semester 2 Pokok Bahasan HidrosferDi SMA Negeri I Lembang
Peranan model pembelajaran merupakan salah satu komponen utama yang dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa dan guru. Berdasarkan fakta di lapangan, pada umumnya guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang memberikan siswa motivasi untuk belajar, yang berakibat siswa kurang berminat m...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2008-08-28.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Peranan model pembelajaran merupakan salah satu komponen utama yang dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa dan guru. Berdasarkan fakta di lapangan, pada umumnya guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang memberikan siswa motivasi untuk belajar, yang berakibat siswa kurang berminat mengikuti pelajaran dan hal ini pula akan berakibat terhadap aspek kognitif siswa yang diupayakan untuk memiliki daya pikir yang kritis- Padahal saat ini berbagai model pembelajaran telah dikembangkan sebagai upaya untuk meningkatkan cara berpikir kritis siswa, salah satunya adalah model keterampilan observasi. Penggunaan model observasi ini memiliki kelebihan untuk mendampingi metode ceramah yang sering dipergunakan, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran model observasi terhadap cara berpikir kritis siswa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Subjek penelitian pada eksperimen ini adalah siswa-siswi kelas X.D SMA Negeri I Lembang tahun ajaran 2007/2008. Pada kelompok eksperimen diterapkan model pembelajaran keterampilan proses observasi. Teknik pengumpulan dat? berdasarkan instrumen penelitian dengan menggunakan inventori skala sika (angket), pedoman penilaian kinerja dan tes keterampilan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas pada masing-masing indikator keterampilan observasi dalam meningkatkan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yaitu keterampilan menganalisis meningkat dari kategori cukup terampil (58,55 0/0) ke kategori terampil (88,55 0/0)? dan indikator lain dari keterampilan mensintesis meningkat dari berkategori cukup terampil (61,45 0/0) ke kategori terampil (82,85 0/0), keterampilan mengenal dan memecahkan masalah meningkat dari kategori cukup terampil (58,55 0/0) k? kategori sangat terampil (92,85 0/0), keterampilan menyimpulkan meningkat dari kategori kurang terampil (48,55 0/0) ke kategori sangat terampil (90,00 0/0), da keterampilan mengevaluasi dan menilai meningkat dari kategori cukup terampi (57,15 0/0) ke kategori sangat terampil (91,45 0/0). Adapun berdasarkan aspe koglitif berupa tes keterampilan observasi (TKO) dalam meningkatkan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yaitu pada kategori rendah pada seri pertamq (42,9) dan seri kedua (49,5) menjadi kategori sedang pada seri ketiga (62,4). Penggunaan model keterampilan proses observasi ini dapat meningkatkan cara berpikir kritis siswa. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran in dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model dalam kegiatan pembelajaran. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/84174/1/S_GEO_045335_Titles.pdf http://repository.upi.edu/84174/2/S_GEO_045335_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/84174/3/S_GEO_045335_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/84174/5/S_GEO_045335_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/84174/6/S_GEO_045335_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/84174/7/S_GEO_045335_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/84174/8/S_GEO_045335_Appendix.pdf |