PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASISPOTENSI PESISIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK, KOMUNIKASI MATEMATIK, DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA SMP

• Main Author: Kadir, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-07-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/8422/1/d_mtk_0706197_table_of-content.pdf; http://repository.upi.edu/8422/2/d_mtk_0706197_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/8422/3/d_mtk_0706197_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/8422/4/d_mtk_0706197_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/8422/5/d_mtk_0706197_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/8422/6/d_mtk_0706197_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematik siswa SMP pesisir masih tergolong rendah yang disebabkan oleh kurangnya penggunaan masalah kontekstual dalam pembelajaran matematika. Wilayah pesisir memiliki berbagai potensi dan kini telah mengalami kerusakan dengan laju yang sangat memprihatinkan. Permasalahan potensi pesisir ini menarik untuk dijadikan masalah kontekstual dalam pembelajaran matematika karena dikenal, dibutuhkan, dan terkait dengan kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik (KPMM), kemampuan komunikasi matematik (KKM), dan keterampilan sosial (KS) siswa melalui penerapan pembelajaran kontekstual berbasis potensi pesisir (PKBPP). SMP pesisir yang diteliti dipilih secara acak dari dua level sekolah, yaitu sedang dan rendah. Pada setiap level sekolah dipilih secara acak dua kelas, satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Siswa kelas eksperimen mendapat pendekatan PKBPP dan siswa kelas kontrol mendapat pembelajaran konvensional (PKV). Instrumen penelitian yang digunakan adalah pretes dan postes untuk KPMM dan KKM, skala KS, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif, uji beda rata-rata Mann-Whitney U, uji-t, analisis korelasi r, ANAVA satu jalur, dan ANAVA dua jalur dilanjutkan dengan uji beda Tukey-HSD. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, KPMM, KKM, dan KS siswa yang mendapat pendekatan PKBPP memperoleh peningkatan yang secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Namun demikian, KKM dan KPMM siswa yang mendapat pendekatan PKBPP masih rendah, sedangkan KS siswa dalam kategori sedang. Tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan level sekolah atau antara pendekatan pembelajaran dengan pengetahuan awal matematika (PAM) terhadap peningkatan KPMM, KKM, dan KS. Hasil analisis terhadap data observasi dan wawancara menunjukkan bahwa pendekatan pendekatan PKBPP dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, kecepatan memberikan argumen awal proses pemecahan masalah, kemampuan bertanya lanjut, dan pengetahuan tentang berbagai potensi dan permasalahan pesisir.