SIKAP PROSOSIAL SISWA SEHARI-HARI DALAM KAITANNYA DENGAN PERSEPSI, KOMITMEN DAN PARTISIPASI MEREKA DALAM AKTIVITAS PALANG MERAH REMAJA: Studi Deskriptif-Analitik Tentang Model Kegiatan Pendidikan Luar Sekolah Bagi Peserta Pendidikan Sekolah di Kalangan Siswa SMUN Kotamadya Bandung

Palang Merah Remaja (PMR) adalah bagian dari Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai salah satu bentuk Pendidikan Luar Sekolah, yang diikuti oleh peserta usia remaja( 17-21 tahun ). Usia remaja dinilai sangat strategis bagi penanaman nilai luhur kemanusiaan dan pembentukan kepribadian mereka, sebab pad...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Shodiq, Muhammad (Author)
Format: Book
Published: 2013-08-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Palang Merah Remaja (PMR) adalah bagian dari Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai salah satu bentuk Pendidikan Luar Sekolah, yang diikuti oleh peserta usia remaja( 17-21 tahun ). Usia remaja dinilai sangat strategis bagi penanaman nilai luhur kemanusiaan dan pembentukan kepribadian mereka, sebab pada masa formative years ini, mereka pada umumnya dapat dipengaruhi sedemikian rupa sehingga kepribadian setelah umur tersebut menjadi stabil dan umumnya tidak berubah lagi. Tepatlah kiranya jika pada diri mereka ditanamkan nilai kemanusiaan yang tertera dalam tujuh misi utama PMI yaitu, nilai kemanusiaan,. kesamaan, kenetralan,kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan. Di dalam PMR juga ditanamkan sikap prososial yaitu, suatu sikap yang bersifat universal yang meliputi aspek simpatik, koperatif, member! bantuan dan pertolongan, memberi donasi, kesediaan berkurban, gemar menyelamatkan sesama dan sikap sukarela dalam melakukan kegiatan kemanusiaan. PMR juga membantu mereka dalam proses pembentukan diri yang bertanggung jawab, berkepedulian sosial, berdisiplin dan bekerja sama, di samping peningkatan kesehatan, kebersihan, pemahaman akan gizi, kebersamaan, persahabatan nasional/ internasional, serta penanaman kesadaran dan apresiasi terhadap nilai luhur kemanusiaan universal, walaupun kegiatan ini kurang diminati oleh siswa SMUN Kodya Bandung. Hanya sebesar 4.11% siswa yang -memilih kegiatan PMR sebagai kegiatan PLS di dalam Sistem Sekolah, yang diasumsikan berpengaruh terhadap sikap prososial mereka. Fokus permasalahan penelitian ini ialah "Sampai sejauh mana sikap prososial mereka dalam kehidupan sehari-hari, serta kaitannya dengan persepsi, komitmen, dan partisipasi mereka di dalam aktivitas Palang Merah Remaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik-deskriptif, yang juga disebut metode survey guna memberikan gambaran lebih jelas tentang situasi sosial. Dalam pengumpulan data digunakan metode angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Data diolah dengan statistik sederhana, dianalisis secara kualitatif. Sebagai acuan dan arah penelitian dikemukakan hipotesis "Terdapat hubungan fungsional yang positif antara persepsi, komitmen, dan partisipasi peserta PMR di dalam Kegiatan Palang Merah Remaja dengan sikap prososial mereka". Dari penelitian tersebut ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, siswa SMUN Kodya Bandung yang memilih PMR sebagai PLS melalui kegiatan ekstrakurikuler,didasari oleh minat,perhatian, motivasi, aspirasi dan keaktifan yang tinggi. Materi KBM-nya meliputi keorganisasian dan kepemimpinan, P3K, dapur umum, donor darah, kebersihan, Usaha Kesehatan Sekolah, dan membantu mereka yang terkena bencana, meskipun mereka belum mampu mengembangkannya secara optimal. Kedua, penelitian menunjukkan adanya hubungan fungsional positif antara persepsi,komitmen dan partisipasi peserta dalam PMR dengan sikap prososial mereka, baik secara sendiri maupun serempak. Terdapat dampak positif kegiatan PMR,yang di dalamnya terjadi proses pembelajaran melalui rana kognitif, afektif dan behavioral melalui penanaman persepsi, komitmen dan partisipasi dalam PMR yang berpengaruh terhadap sikap prososial mereka, sehingga semakin tinggi persepsi, komitmen dan partisipasinya di PMR, semakin tinggi pula sikap prososial mereka. Ketiga, penelitian juga menunjukkan bahwa tarap persepsi, komitmen, partisipasi,dan prososial peserta PMR pada sekolah unggul lebih tinggi dari pada sekolah asor. Demikian pula tarap persepsi, komitmen, partisipasi dan prososial pada sekolah sedang lebih tinggi dari pada sekolah asor. Pengembangan PMR di SMUN ini kurang mendapat perhatian seksama, karena banyak pembina yang membina lebih dari satu kegiatan ekstrakurikuler, disamping fasilitas dan dana kegiatan yang terbatas. Hal ini mengakibatkan pembinaan PMR masih jauh dari yang diharapkan, meski diakui bahwa keberadaannya sangat berguna bagi diri peserta maupun sekolah yang bersangkutan.
Item Description:http://repository.upi.edu/845/1/T_PLS_8832034_Title.pdf
http://repository.upi.edu/845/2/T_PLS_8832034_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/845/3/T_PLS_8832034_Table_Of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/845/4/T_PLS_8832034_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/845/5/T_PLS_8832034_Chapter2_%28tdk%20lengkap%29.pdf
http://repository.upi.edu/845/6/T_PLS_8832034_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/845/7/T_PLS_8832034_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/845/8/T_PLS_8832034_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/845/9/T_PLS_8832034_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/845/10/T_PLS_8832034_Appendix.pdf