ANALISIS POTENSI AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KAMPUS UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI, CIMAHI

Universitas Jenderal Achmad Yani merupakan salah satu universitas yang berada di Kota Cimahi dan sedang melakukan pembangunan guna meningkatkan kapasitas mahasiswa di masa mendatang. Namun dengan meningkatnya mahasiswa, kebutuhan akan air bersihpun semakin meningkat. Salah satu sumber air bersih yan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Arif Mahendra, - (Author)
Format: Book
Published: 2022-08-10.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Universitas Jenderal Achmad Yani merupakan salah satu universitas yang berada di Kota Cimahi dan sedang melakukan pembangunan guna meningkatkan kapasitas mahasiswa di masa mendatang. Namun dengan meningkatnya mahasiswa, kebutuhan akan air bersihpun semakin meningkat. Salah satu sumber air bersih yang dapat digunakan berasal dari air tanah. Untuk itu sebelum melakukan pemboran eksplorasi air tanah, sebaiknya terlebih dahulu perlu dilakukan suatu penelitian atau survei bawah permukaan untuk memprediksi ada atau tidaknya lapisan air tanah (akuifer) serta untuk mengetahui kedalaman lapisan air tanah dan posisi titik bor yang paling potensial di daerah survei. Salah satu metode yang baik digunakan yaitu metode geolistrik. Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger digunakan karena memiliki kemampuan dalam pembacaan adanya lapisan batuan yang memiliki sifat tidak homogen pada permukaan. Pembacaan ini dilakukan dengan membandingkan nilai resistivitas semu pada saat jarak elektroda potensial diubah. Hasil penelitian di Kampus Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi menunjukkan adanya potensi air tanah dibawah wilayah Kampus. Pendugaan potensi air tanah yang didapat sebesar 221.828,5 liter/hari, sedangkan proyeksi kebutuhan pada 5 tahun mendatang sebesar 318.220 liter/hari sehingga memenuhi 69,71% dari kebutuhan air bersih. Untuk penentuan letak sumur bor dapat menggunakan pendekatan nilai transmisivitas lapisan akuifer dari masing-masing titik pengukuran geolistrik. Sehingga ditentukan letak sumur bor pada titik pengukuran ke-1 karena memiliki nilai transmisivitas paling tinggi yaitu sebesar 451,95 m2/hari.
Item Description:http://repository.upi.edu/84873/6/S_TS_1505168_Title.pdf
http://repository.upi.edu/84873/2/S_TS_1505168_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/84873/3/S_TS_1505168_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/84873/4/S_TS_1505168_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/84873/5/S_TS_1505168_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/84873/1/S_TS_1505168_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/84873/7/S_TS_1505168_Appendix.pdf