MODEL SCAMPER UNTUK MENGATASI HAMBATAN BERPIKIR KREATIF GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR

Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan Model SCAMPER untuk mengatasi hambatan berpikir kreatif Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Model SCAMPER dihasilkan dengan cara melakukan modifikasi dari model Scamper yang sudah ada sebelumnya. Model SCAMPER secara operasional didefinisikan sebagai pandu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Eko Susanto, - (Author)
Format: Book
Published: 2022-08-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan Model SCAMPER untuk mengatasi hambatan berpikir kreatif Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Model SCAMPER dihasilkan dengan cara melakukan modifikasi dari model Scamper yang sudah ada sebelumnya. Model SCAMPER secara operasional didefinisikan sebagai panduan sistematis untuk melatih kemampuan berpikir kreatif, yang dapat digunakan oleh guru bimbingan dan konseling/konselor untuk membantu mengatasi hambatan berpikir kreatif. Kreativitas guru bimbingan dan konseling/konselor didefinisikan sebagai kemampuan imajinatif guru bimbingan dan konseling/konselor dalam aspek thinking dan feeling. Aspek thinking seperti fluensi tinggi (banyak ide), fleksibel (ide-ide yang dapat beradaptasi), dan elaborasi (kemampuan untuk menambahkan rincian pada ide-ide). Aspek feeling yakni kemampuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu, kemauan untuk mengambil risiko, dan intuisi. Metode penelitian yang digunakan diantaranya adalah survei, systematic review, deskriptif dan quasi experiment. Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan sebagai berikut: (1) Tahap pertama, studi pedahuluan dengan melakukan studi pustaka, untuk menemukan gap dan alasan empiris dari penelitian yang dilakukan, dan bersamaan dengan itu dilakukan kegiatan survei lapangan. Systematic review dilakukan untuk menjaring data terkait studi terdahulu untuk mendapatkan gambaran terkait model SCAMPER, dilanjutkan dengan membuat draf model SCAMPER. (2) Tahap kedua, perancangan model lebih lanjut berdasarkan pada semua sumber yang diperoleh, dilakukan proses perancangan model SCAMPER secara lebih rinci. Kemudian dilanjutkan dengan validasi ahli untuk menilai validitas konten dari model SCAMPER hasil modifikasi. (3) Tahap ketiga, ujicoba Model SCAMPER, kegiatan ujicoba model dengan melakukan eksperimen semu. Partisipan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling/konselor dan dosen prodi bimbingan dan konseling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model SCAMPER yang dikembangkan teruji layak dan efektif untuk mengatasi hambatan berpikir kreatif Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
Item Description:http://repository.upi.edu/85305/1/D_BK_1502893_Tittle.pdf
http://repository.upi.edu/85305/2/D_BK_1502893_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/85305/3/D_BK_1502893_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/85305/4/D_BK_1502893_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/85305/5/D_BK_1502893_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/85305/6/D_BK_1502893_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/85305/7/D_BK_1502893_Appendix.pdf