ANALISIS KINERJA KEUANGANPT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PT INTI) BANDUNG PERIODE 2003-2006

• Main Author: Rif'ah, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-08.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/85556/1/S_PEA_044312_Rifah_%20Title.pdf; http://repository.upi.edu/85556/2/S_PEA_044312_Rifah_%20BAB%20I.pdf; http://repository.upi.edu/85556/3/S_PEA_044312_Rifah_%20BAB%20II.pdf; http://repository.upi.edu/85556/4/S_PEA_044312_Rifah_%20BAB%20III.pdf; http://repository.upi.edu/85556/5/S_PEA_044312_Rifah_%20BAB%20IV.pdf; http://repository.upi.edu/85556/6/S_PEA_044312_Rifah_%20BAB%20V.pdf; http://repository.upi.edu/85556/7/S_PEA_044312_Rifah_%20Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General)

Penelitian ini berjudul « Analisis Kinerja Keuangan PT lndustri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) Bandung Periode 2003-2006". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan PT Industri Te)ekomunikasi Indonesia (PT INTI) Bandung dalam periode 2003 hingga 2006. Sesuai dengan karakteristik pennasalahan, penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana teknik analisis yang digunakan adalah rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan analisis Z Score. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah net profit margin dan Return on Assets, sedangkan rasio aktivitas yang digunakan adalah total assets tum over dan working capital tum over. Adapun analisis Z Score menggunakan rumus sebagai berikut : Z Score= 0,717XI + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5 Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio profitabilitas (net profit margin dan Return on Assets) PT INTI periode 2003 hingga 2006 dapat dikategorikan kurang bailc. Sedangkan rasio Aktivitas (total assets tum over dan working capital tum over) PT INTI Bandung dalam periode 2003 hingga 2006 tergolong baik. Kemudian berdasarkan analisis Z Score menunjukkan bahwa PT INTI Bandung dalam periode 2003 hingga 2006 berada pada posisi daerah rawan bangkrut. Berdasarkan basil penelitian hendaknya PT INTI harus dapat memberikan perhatian Jebih pada tingkat profitabilitas perusahaan, terutama pada efisiensi biaya yang dikeluarkan sehingga harga jual barang dapat bersaing di pasaran. Selain itu, PT INTI dapat memanfaatkan deviden perusahaan untuk tidak segera dibagikan kepada pemegang saham akan tetapi dapat diputar kembali sebagai tambahan modal perusahaan sehingga dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi dan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan serta dapat merubah posisi rawan bangkrut menjadi posisi tidak bangkrut.