PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD : Student teams achievement divisions untuk Meningkatkan keterampilan proses sains Dan prestasi belajar fisika siswa

• Main Author: Nuri Hasnani, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-08.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/85575/1/S_FIS_012448%20Nuri%20Hasnani.pdf; http://repository.upi.edu/85575/2/S_FIS_012448%20Nuri%20Hasnani_%20BAB%20I.pdf; http://repository.upi.edu/85575/3/S_FIS_012448%20Nuri%20Hasnani_%20BAB%20II.pdf; http://repository.upi.edu/85575/4/S_FIS_012448%20Nuri%20Hasnani_%20BAB%20III.pdf; http://repository.upi.edu/85575/5/S_FIS_012448%20Nuri%20Hasnani_%20BAB%20IV.pdf; http://repository.upi.edu/85575/6/S_FIS_012448%20Nuri%20Hasnani_%20BAB%20V.pdf; http://repository.upi.edu/85575/7/S_FIS_012448%20Nuri%20Hasnani_%20Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); QC Physics

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe ST AD terhadap prestasi belajar fisika dan keterampilan proses sains siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan desain penelitian "one group time series design". Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII-A MTs. Darul Ma'arif Kabupaten Bandung. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, wawancara, observasi dan angket. Dari hasil penelitian diperoleh: Beda rata-rata skor pretes dan postes pada seri I sebesar 0,7037 dengan tingkat kepercayaan 95%. Beda rata- rata seri II sebesar 1, 706 dengan tingkat kepercayaan 95% dan pada seri Ill sebesar 1,4348 dengan tingkat kepercayaan sebesar 99%. Keterampilan proses sains siswa yang dilatihkan mcngalami peningkatan dari seri ke seri. Persentase keterampilan observasi pada seri I sebesar 42,31 % ( cukup ), seri II sebesar 53,85% (cukup), dan seri III sebesar 61,54% (baik). Keterampilan prediksi (meramalkan) pada seri I sebesar 3,85% (kurang sekali) meningkat menjadi 38,46% (kurang) pada seri II, dan pada seri III sebesar 73,08% (baik). Ketcrampilan merencanakan percobaan juga mengalami peningkatan dari 50,00% ( cukup) pada seri I, menjadi 57,69% (cukup) pada scri II, dan 61,54% (baik) pada seri III. Adapun keterampilan menyimpulkan hasil percobaan mengalami penurunan dari seri I sebesar 84,62% (sangat baik) menjadi 50,00% (cukup) pada scri 11 dan meningkat lagi menjadi 57,69% (cukup) pada seri III. Efektivitas model pembe!ajaran terkategorikan rendah (dibawah 0,3 ). Namun dari peningkatan skor gain ternonnalisasi dari seri ke seri didapatkan bahwa efektivitas model pembelajaran mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0, 11 pada seri I, 0,17 pada seri II, dan pada scri III sebesar 0, 19. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar fisika siswa dan peningkatan penguasaan keterampilan proses sains siswa, serta efektifitas pembelajaran setelah diimplernentasikan model pembelajaran kooperatif tipe ST AD juga meningkat. Adapun sikap siswa terhadap mode] pembelajaran ini adalah direspon sangat baik dengan rata-rata 3,08 dari skala 4. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan agar model pembelajaran kooperatif tipe ST AD dapat dijadikan sebagai salah satu solusi mengatasi hasil belajar fisika yang masih rendah di sekolah yang bersangkutan.