UNDANG-UNDANG AGRARIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN PERKEBUNAN TEH DI BANDUNG SELATAN 1870-1929

Penelitian karya ilmiah (Skripsi) yang berjudul "Undang-Undang Agraria Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Perkebunan Teh Di Bandung Selatan Tahun 1870-1929" bertujuan untuk mendeskripsikan proses berlakunya kebijakan Undang-Undang Agraria 1870 serta dampaknya terhadap perkembangan perkebu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hakim, Cecep Lukmanul (Author)
Format: Book
Published: 2012-07-04.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian karya ilmiah (Skripsi) yang berjudul "Undang-Undang Agraria Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Perkebunan Teh Di Bandung Selatan Tahun 1870-1929" bertujuan untuk mendeskripsikan proses berlakunya kebijakan Undang-Undang Agraria 1870 serta dampaknya terhadap perkembangan perkebunan teh swasta di Bandung Selatan. Permasalah utama yang penulis kaji dalam skripsi ini adalah dampak dari Undang-Undang Agraria terhadap perkembangan perkebunan teh di Bandung Selatan. Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi tiga pertanyaan penelitian, yaitu (1) Bagaimana latar belakang keluarnya Undang-Undang Agraria 1870?; (2) Bagaimana dampak Undang-Undang Agraria 1870 terhadap masuknya modal swasta asing ke Hindia Belanda?; dan (3) Bagaimana dampak dari Undang-Undang Agraria terhadap perkembangan perkebunan teh di daerah Bandung Selatan tahun 1870-1929?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Untuk memperdalam analisis, penulis melakukan pendekatan interdisipliner dengan mengambil teori dari ilmu ekonomi dan ilmu politik yaitu teori ekonomi dualistis, teori akumulasi kapital dan teori kedaulatan negara. Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa berlakunya Undang-Undang Agraria 1870 dilatarbelakangi oleh kesengsaraan rakyat Hindia Belanda akibat Cultuurstelsel dan perubahan politik di kerajaan Belanda. Masuknya faham liberal ke Belanda menyebabkan perubahan situasi politik dengan munculnya Kaum Liberal dalam parlemen. Kaum Liberal dengan dukungan rakyat menuntut untuk dihapuskannya kebijakan Cultuurstelsel dan melakukan liberalisasi ekonomi di Hindia Belanda, sehingga pada tahun 1870 berlakulah kebijakan Undang-Undang Agraria. Kebijakan tersebut merangsang masuknya modal swasta ke Hindia Belanda. Modal swasta yang masuk ke Hindia Belanda diinvestasikan kedalam berbagai sektor perkonomian. Namun, mayoritas modal tersebut diinvestasikan kedalam sektor ekonomi perkebunan diantaranya adalah perkebunan teh. Teh merupakan tanaman dataran tinggi yang bisa tumbuh subur jika ditanam pada ketinggian tanah tertentu. Pasca berlakunya Undang-Undang Agraria 1870 pertumbuhan perkebunan teh di Hindia Belanda berkembang pesat terutama di daerah Bandung Selatan. Bandung Selatan memiliki karakteristik berupa dataran tinggi yang subur dan memiliki udara sejuk. Kecocokan karakteristik antara tanaman teh dengan daerah Bandung Selatan menyebabkan pesatnya pertumbuhan perkebunan. Perkebunan tersebut tersebar dibeberapa distrik seperti distrik Ciwidey, distrik Banjaran, distrik Cisondari, distrik Cikalongwetan dan distrik Kandang Wesi. Keadaan tersebut menyebabkan Bandung Selatan menjadi salah satu daerah penghasil tanaman teh penting di Hindia Belanda. Keberadaan perkebunan teh sampai sekarang memberikan dampak yang sangat besar seperti tersediannya lapangan kerja dan sebagai penghasil devisa. Sehingga sudah seharusnya masyarakat dan pihak-pihak terkait menjaga dan mengembangkan perkebunan teh baik secara kualitas maupun kuantitas produksi. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan memberikan pengetahuan mengenai keberhasilan dan kontribusi perkebunan teh bagi perekonomian.
Item Description:http://repository.upi.edu/8610/1/t_ips_0700794_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/8610/2/t_ips_0700794_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/8610/3/t_ips_0700794_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/8610/4/t_ips_0700794_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/8610/5/t_ips_0700794_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/8610/6/t_ips_0700794_chapter5.pdf