ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN WAJIT CILILIN SEBAGAI GASTRONOMI KECAMATAN CILILIN

• Main Author: Aviefah Haibatuzahra, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2022-09-01.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/86388/8/S_MIK_1804698_Title.pdf; http://repository.upi.edu/86388/2/S_MIK_1804698_Chapter%201.pdf; http://repository.upi.edu/86388/3/S_MIK_1804698_Chapter%202.pdf; http://repository.upi.edu/86388/4/S_MIK_1804698_Chapter%203.pdf; http://repository.upi.edu/86388/5/S_MIK_1804698_Chapter%204.pdf; http://repository.upi.edu/86388/6/S_MIK_1804698_Chapter%205.pdf; http://repository.upi.edu/86388/7/S_MIK_1804698_Appendix.pdf
• Keywords: GT Manners and customs; L Education (General)

Makanan tradisional merupakan salah satu identitas suatu daerah yang dapat memajukan sektor pariwisata, khususnya pariwisata gastronomi. Wajit cililin adalah makanan tradisional dari Kecamatan Cililin yang telah dikenal oleh masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen gastronomi dan perilaku konsumen yang ada pada wajit cililin. Metode yang dilakukan yaitu mix metode. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian dan kesimpulan (kualitatif), uji chi-square, dan ANOVA (kuantitatif). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan kuisioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan komponen gastronomi yang terdapat pada Wajit mulai dari sejarah filosofi dan tradisi sosial, mempelajari dan menulis, bahan baku, cara memasak, etika dan atiket, menghidangkan, mencicipi, nilai gizi, dan pengalaman unik. Setelah memahami komponen gastronomi, selanjutnya dikaji perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian. Nilai signifikasi terbesar ada pada faktor psikologi 0,000 (p.value<0,05), dimana sebanyak 61% konsumen sangat yakin dengan kualitas makanan tradisional ini. Indikator perilaku konsumen terdiri dari empat faktor yaitu budaya, sosial, ekonomi, dan individu. Faktor-faktor ini berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak baik itu pemerintah, LSM, hingga pengusaha wajit cililin untuk dapat menjadikan kudapan ini sebagai identitas geografis Kecamatan Cililin. Bagi pengusaha, adanya inovasi diharapkan dapat menciptakan produk yang baru dan merupakan perbaikan dari produk sebelumnya. Traditional food is one of the regional identities that can advance the tourism sector, especially gastronomy. Wajit cililin is a traditional food from Cililin District which is well known by the public. This study aims to determine the gastronomic components and consumer behaviour of wajit cililin. The method used is the mixed method. Data analysis is data reduction, presentation and conclusion (qualitative), chi-square test, and ANOVA (quantitative). Data was collected using interviews, observations, documentation and questionnaires. The results of this study indicate that the gastronomic components contained in Wajit ranging from the history of philosophy and social traditions, studying and writing, raw materials, cooking methods, ethics and etiquette, serving, nutritional values, and unique experiences. After understanding the gastronomic component, the next step is to examine consumer behaviour towards purchasing decisions. The most significant significance value is 0.000 psychological factor (p.value<0.05), where 61% of consumers are very confident with the quality of this traditional food. Consumer behaviour indicators include cultural, social, economic, and individual factors. These 4 factors have a significant effect on purchasing decisions. Efforts to develop wajit require cooperation from various parties, be it the government, NGOs, and entrepreneurs of wajit cililin to make this snack a geographical identity of Cililin District. For entrepreneurs, there is a need for innovation in the hope of creating new products, which are an improvement from the previous product.