CARA PENGUNGKAPAN PERMINTAAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG YANG TEREFLEKSI PADA MANGA - DITINJAU DARI SISI ILOKUSI

Penelitian ini mengambil judul "CARA PENGUNGKAPAN PERMINTAAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG YANG TEREFLEKSI PADA MANGA - DITINJAU DARI SISI ILOKUSI" dan memfokuskan diri pada ranah kajian sosiolinguistik, khususnya pragmatik. Dalam berkomunikasi dengan penutur asli bahasa Jepang atau s...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Prasetyo, Joko (Author)
Format: Book
Published: 2009-08-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_8682
042 |a dc 
100 1 0 |a Prasetyo, Joko  |e author 
245 0 0 |a CARA PENGUNGKAPAN PERMINTAAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG YANG TEREFLEKSI PADA MANGA - DITINJAU DARI SISI ILOKUSI 
260 |c 2009-08-19. 
500 |a http://repository.upi.edu/8682/2/t_bjpg_0705111_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8682/3/t_bjpg_0705111_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8682/4/t_bjpg_0705111_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8682/5/t_bjpg_0705111_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8682/6/t_bjpg_0705111_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/8682/1/t_bjpg_0705111_table_of_contents.pdf 
520 |a Penelitian ini mengambil judul "CARA PENGUNGKAPAN PERMINTAAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG YANG TEREFLEKSI PADA MANGA - DITINJAU DARI SISI ILOKUSI" dan memfokuskan diri pada ranah kajian sosiolinguistik, khususnya pragmatik. Dalam berkomunikasi dengan penutur asli bahasa Jepang atau secara langsung terlibat dalam kegiatan komunikasi masyarakat Jepang, banyak pembelajar bahasa Jepang yang mengalami friksi ataupun kesalahpahaman dikarenakan kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi, khususnya dalam menganggapi ungkapan permintaan tidak langsung. Hal tersebut yang mendasari pemilihan tema penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini akan mendeskripsikan bentuk-bentuk atau model serta penggunaan ungkapan permintaan tidak langsung yang terdapat dalam Manga. Selain itu, penelitian ini juga akan membandingkan bentuk atau model ungkapan tidak langsung yang terdapat dalam Manga dengan model ungkapan tidak langsung yang terdapat dalam buku ajar bahasa Jepang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan Manga sebagai obyek penelitian. Manga dapat dianggap sebagai replika dari masyarakat Jepang yang sesungguhnya dan dapat dijadikan wakil untuk pengambilan data. Pada prakktekknya penelitian kualitatif tidak terpaku pada satu metode saja atau bisa dikatakan sebagai penelitian dengan multi metode. Dalam penelitian ini digunakan dua model analisis, yaitu Reflective-Introspective (Sudaryanto, 1993: 118-121) dan Experimental (Millroy, 1987: 4). Dari kegiatan analisis dalam penilitan ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dari segi bentuk atau model, selain kalimat pernyataan dan kalimat tanya, ungkapan permintaan tidak langsung mempunyai bentuk khas antara lain kalimat konjektur, ellipsis dan penjabaran alasan. Selain itu model dari ungkapan permintaan tidak langsung juga didukung dengan penggunaan partikel akhiran seperti "~ne"(termasuk "~kane" dan "yone"), "~yo" (termasuk "~kayo" dan "~wayo"). Terdapat juga penggunaan partikel akhiran "~kanaa", tetapi partikel ini sering digunakan sebagai monolog. 2. Dari penggunaan ungkapan permintaan tidak langsung terdapat dua kelompok besar, yaitu penggunaan yang nampak seperti memberikan informasi dan merayu mitra tutur. Tetapi didalamnya terlihat pula penggunaan ungkapan permintaan tidak langsung seperti permintaan dari pihak superior ke pihak inferior atau sebaliknya dan baik penutur maupun mitra tutur memiliki posisi yang setara. 3. Bentuk ungkapan permintaan tidak langsung yang terdapat dalam Manga dan buku ajar bahasa Jepang umumnya tidak berbeda. Ungkapan permintaan tidak langsung yang terdapat dalam buku ajar bahasa Jepang bukanlah materi pokok, namun digunakan sebagai pelengkap tema dialog pada tiap babnya. Selain itu banyak ungkapan permintaan tidak langsung dengan bentuk yang formal. Hal ini mungkin merupakan salah satu tujuan dan upaya agar pembelajar bahasa Jepang terhindar dari pelanggaran prinsip-prinsip komunikasi dalam bahasa Jepang. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
690 |a LA History of education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/8682/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/8682  |z Link Metadata