STRATEGI PERBAIKAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI(Studi Kasus pada Universitas Pasifik Morotai di Maluku Utara)

• Main Author: Irawati Sabban, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2022-08-09.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/86848/1/D_ADP-1907155_Tittle.pdf; http://repository.upi.edu/86848/2/D_ADP-1907155_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/86848/3/D_ADP-1907155_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/86848/4/D_ADP-1907155_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/86848/5/D_ADP-1907155_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/86848/6/D_ADP-1907155_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/86848/7/D_ADP-1907155_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); LC Special aspects of education

Satuan penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia wajib mengimplementasikan penjaminan mutu yang terdiri dari tahapan Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi. Namun pada kenyataannya perguruan tinggi belum melaksanakan kelima tahapan ini dengan baik, khususnya perguruan tinggi swasta di Maluku Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model sebagai strategi perbaikan mutu pendidikan tinggi swasta di Maluku Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Universitas Pasifik Morotai di Maluku Utara dengan enam tahapan yang dilakukan yaitu perencanaan, desain, persiapan, pengumpulan data, analisis, dan melaporkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbaikan mutu menyeluruh berdasarkan pada indikator standar pendidikan tinggi belum dilaksanakan dengan baik. Kurangnya keterlibatan sivitas akademika dalam penetapan dan pelaksanaan rencana perbaikan mutu, kurangnya keterlibatan pengguna lulusan dalam merencakan perbaikan mutu, serta tahapan monitoring dan evaluasi yang dilakukan searah dan tidak digunakan untuk upaya tindakan korektif kepada program studi. Akibatnya Universitas tidak dapat melakukan peningkatan standar pendidikan tinggi yang berimplikasi pada mutu pendidikan tinggi berupa lulusan yang tidak berkompetensi, pengakuan dari penjaminan mutu eksternal oleh BAN PT atau LAN, dan daya saing perguruan tinggi tersebut. Penelitian ini menghasilkan model KASE2F sebagai strategi perbaikan mutu pendidikan tinggi yang terdiri dari kegiatan koordinasi, adaptasi, sinergi dalam mencapai efektivitas, efisiensi, dan fleksibilitas. Model KASE2F dapat digunakan sebagai strategi perbaikan mutu pendidikan tinggi.