MODEL SPASIAL KERENTANAN LONGSOR DI KECAMATANSINDANGKERTA KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGANAPLIKASI SIG
Longsoran merupakan bencana alam yang sering terjadi pada daerah yang berbukit-bukit atau pegunungan, seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya. Salah satunya yaitu Kecamatan Sindangkerta. Secara umum wilayah kecamatan Sindangkerta merupakan bagian jajaran formasi pengun...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010-06.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Longsoran merupakan bencana alam yang sering terjadi pada daerah yang berbukit-bukit atau pegunungan, seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya. Salah satunya yaitu Kecamatan Sindangkerta. Secara umum wilayah kecamatan Sindangkerta merupakan bagian jajaran formasi pengunungan selatan yang membatasi Cekungan Bandung bagian selatan (Bandung Basin) dan merupakan bagian bentang alam maupun perbukitan yang sebagian besar memiliki sudut kemiringan lereng yang cukup terjal dengan kemiringan lereng rata-rata 25- 45%. Rumusan masalah dalam penelitian ini yang pertama Bagaimanakah kondisi pengunaan lahan di Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat dengan aplikasi SIG?, faktor - faktor apakah yang dapat berpengaruh terhadap kerentanan bahaya lonsor di Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat? bagaimanakah pemodelan kerentanan longsor di Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat dengan SI. Tujuan penelitian ini ialah Membuat model spasial kerentanan longsor dengan aplikasi SIG di Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat? Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah evaluasi spasial dengan teknologi sistem informasi geografis dan metode eksplorasi dengan teknik survey. Populasi dalam penelitian ini ialah wilayah Kecamatan Sindangkerta yang diklasifikasikan berdasarkan satuan lahan. Pengambilan sampel didasarkan pada satuan lahan karena satuan lahan merupakan satuan yang terkecil.Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, variabel bebas terdiri dari curah hujan, pengunaan lahan, kemiringan lereng, jenis tanah, tekstur tanah, truktur tanah dan geologi, variabel terikat yaitu model spasial kerentanan longsor. Teknik pengolahan data yang dilakukan ialah overlay peta, pengharkatan dan pembobotan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kerentanan longsor di daerah penelitian didapatkan 4 klasifikasi kerentanan longsor yaitu klasifikasi rendah (1616 Ha), klasifikasi sedang (7184,86 Ha), klasifikasi tinggi (2011 Ha), hingga klasifikasi sangat tinggi (48,14 Ha). Pemodelan kerentanan longsor di kecamatan Sindangkerta mengunakan aplikasi sistem informasi geografis dengan perangkat lunak seperti ArcGIS-ArcMAP, ArcsCene, Global Mapper dan map info menghasilkan gambar, data atribut spasial serta profil kerentanan longsor yang dapat lebih mudah dipahami. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/86980/1/S_GEO_0607060_Title.pdf http://repository.upi.edu/86980/2/S_GEO_0607060_Chapter%201.pdf http://repository.upi.edu/86980/3/S_GEO_0607060_Chapter%202.pdf http://repository.upi.edu/86980/4/S_GEO_0607060_Chapter%203.pdf http://repository.upi.edu/86980/5/S_GEO_0607060_Chapter%204.pdf http://repository.upi.edu/86980/6/S_GEO_0607060_Chapter%205.pdf http://repository.upi.edu/86980/7/S_GEO_0607060_Appendix.pdf |