PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA Dl SMA: Studi Kasus di SMA Mutiara 1 Bandung

Penelitian bertujuan untuk menemukan gambaran tentang pelaksanaan proses belajar-mengajar pendidikan agama Islam, ciri-ciri guru (mu'allim) dalam proses belajarmengajar pendidikan agama Islam dan faktor-faktor hambatan siswa (muta'allim) dalam belajar bidang studi pendidikan agama Islam di...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Balyai, H. Agus Chodir (Author)
Format: Book
Published: 2013-08-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_874
042 |a dc 
100 1 0 |a Balyai, H. Agus Chodir  |e author 
245 0 0 |a PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN AGAMA Dl SMA: Studi Kasus di SMA Mutiara 1 Bandung 
260 |c 2013-08-27. 
500 |a http://repository.upi.edu/874/1/T_PU_644_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/874/2/T_PU_644_Abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/874/3/T_PU_644_Table_Of_Content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/874/4/T_PU_644_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/874/5/T_PU_644_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/874/6/T_PU_644_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/874/7/T_PU_644_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/874/8/T_PU_644_Chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/874/9/T_PU_644_Bibliography.pdf 
520 |a Penelitian bertujuan untuk menemukan gambaran tentang pelaksanaan proses belajar-mengajar pendidikan agama Islam, ciri-ciri guru (mu'allim) dalam proses belajarmengajar pendidikan agama Islam dan faktor-faktor hambatan siswa (muta'allim) dalam belajar bidang studi pendidikan agama Islam di SMA Mutiara 1 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang ditempuh melalui 3 tahap yaitu 1) orientasi, 2) eksplorasi dan 3) member check. Adapun kredibilitas instrumen itu diditeksi melalui triangulasi (teman sejawat/siswa, wali kelas, BP, guru, orang tua siswa). Sedangkan untuk mencapai transferabilitas kedua instrumen tersebut dilakukan beberapa langkah antara lain 1) memberikan uraian deskiptif yang kongkrit dan catatan ucapan subjek (siswa), 2) menggunakan partisipan lokal sebagai pembantu peneliti meminta pendapat dan penilain dari peneliti lain. Dan fokus masalalinya adalah kegiatan belajar mengajar, ciri-ciri 3 orang guru PAI dan faktor-faktor yang menghambat proses belajar-mengajar pendidikan agama Islam bagi 3 kasus siswa. Dari data penelitian yang telah dianalisis secara kualitatif dengan langkahlangkah 1) reduksi data, 2) display data dan interpretasi, 3) konklusi, dan 4) verifikasi dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Secara umum diperoleh gambaran bahwa proses belajar-mengajar ketiga guru agama Islam di SMA Mutiara 1 Bandung pada umumnya langkah-langkah mengajarnya itu mencerminkan metode ceramah, tanya jawab/diskusi dan demontrasi.Hal ini terbukti dari sejumlah kegiatan mengajarnya yangpaling dominan, yaitu meliputi: menjelaskan secara lisan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mempera gakan materi pelajai-an yang memerlukan praktek (misalnya kaefiyat shalat, shalatjanazah, pengurusanjanazah,shalat duha, dll). Guru agama Islam di sekolahdalam langkah-langkah mengajarnya mengikuti ramburambu yang ditetapkan dalam kurikulum pendidikan agama Islam di SMA. 2) Pendidikan agama Islam di SMAmerupakan kesatuan dari syari'ah, aqidah, ibadah, akhlak, Al-Quran/Hadits dan tarikli, dan 3) Sistem penilaian pada umumnya guru PAI menitikberatkan kepada kemampuan pengusaan secara kognitiftentang ilmu agama, dari penggabungan hasil ulangan harian, tugas-tugas, tes mid semester dan semester dengan ditunjang dari hasil ko kulikuler/ ekstra kulikuler. Ciri-ciri perilaku ketiga guru/KBM PAI di SMA Mutiara 1 Bandung, secara umum meliputi; a) selalu mengucapkan salam ketika masuk kelas atau pun di saat keluar kelas, b) membaca do'a di awal pelajaran dan di akhir pelajaran,c) memberi nasihat,d) mengaitkan setiap pokok bahasan dengan akhlak. Khususnya, guru PAI di kelas I berprilaku: 1) humoris, 2) sobar, 3) konskuen dengan janji, 4) berjiwa sosial, 5) telaten, 6) berpenampilan baik/rapih, 7) ramah,8) memberi pujian kepada siswa yang baik dan teguran kepada siswa yang kurang baik, 9) memberikan motivasi, 10) qiroatnya baik, dan 11) menyenangi qosidah/nadom ataunasyid. Perilaku kliusus guru PAI di kelas II : 1) tidak ada humor, 2) disiplin kepada peraturan yang berlaku di sekolah, 3) tegas, 4) menepati waktu, 5) jarang bergurau dengan siswa, 6) bicara seperlunya, 7) berpenampilan sederhana, 8) kurang bergaul, dan 9) tekun.Perilaku kliusus guru PAI di kelas III : 1) sobar, 2) selalu memberi nasihat-nasihat, 3) kebapaan, 3) ramah, 4) penampilan rapih, 5) tidak pernah marah, 6) senyum, 7) telaten, 8) perduli ligkungan, dan 9) kasih sayang. Perilaku guru PAI tersebut telah menunjukkan aktualisasi nilai-nilai kemanusiaan yang Islami baik untuk pembinaan diri sendiri maupun untuk pembinaan orang lain. Disamping itu perilaku ketiga guru tersebut telah menunjukkan nilai atau karakteristik pendidikan umum dalam kegiatan belajar mengajar PAI sebagai pendidikan umum.Nilainilai pendidikan umum yang telah diaktualisasikannya meliputi antara lain: 1) membantu siswa YN yang mengalami hambatan belajar PAI yang disebabkan oleh faktor ekonomi; membantu siswa K agar ia dapat mematuhi peraturan dan ketetapan sekolah dan bersikap tegas dalam menyampaikan kebenaran; dan membantu siswa T dalam mengembangkan daya emosi dan fikirannya; 2) bertanggungjawab dalam pengem bangan kemampuan belajar siswa YN hingga ia dapat menyelesaikan sekolalinya, bertang gungjawab dalam pengembangan pribadi siswa K agar ia berlaku disiplin pada waktu belajar dan bekerja; dan bertanggungjawab dalam pengembangan perilaku sosial siwa T. Adapun siswa yang mendapat hambatan dalam belajarPAI ditandai dengan rendahnya prestasi agama yang disebabkan oleh tigafaktor, yaitu a) ekonomi (untuk kasus siwa YN, b) psikologi antara lain sikap/prasangka negatif (untuk kasus siswa K), dan c) sosiologi/ keretakan/disharmoni keluarga (untuk kasus siswi T). Ketiga kasus siswa ter sebut telah ditangani oleh guru PAI bekerja sama dengan BP, Wali Kelas dan guru bidang studi lain, antara lain dengan: 1) memberikan dispensasi SPP kepada siswa YN, 2)memberikan saran/nasihat agar siswa K dipesantrenkan dan 3) memberikan saran/nasihat agar siswi T bersedia tinggal bersama uanya. Dan sifat-sifatyang menonjolpada ketiga siswa tersebut antara lain 1) siswa YN mempunyai dorongan belajar yang tinggi, hormat kepada orang tua, membantu kepada orang tua, memiliki rasa tanggungjawab tinggi terhadap kelangsungan adik-adiknya,2) siswa K berani menyampaikan pendapat, mampu bergaul dengan teman-temannya, dan rela berkorban demi kepentingan temannya, dan 3) siswi T taat kepada guru, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan keluarga/saudaranya. Sifatsifat yang dimiliki oleh ketiga siswa tersebut menunjukkan nilai-nilai Islam yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan menunjukkan nilai aktualisasi salah satu tujuan pendidikan umum, yaitu meningkatkan karakter moral dan sosial siswa. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/874/ 
856 |u https://repository.upi.edu/874  |z Link Metadata