PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN DIRI REMAJA :Studi Deskriptif pada Remaja Penderita HIV/AIDS

Penelitian didasari oleh pentingnya penerimaan diri yang menjadi salah satu tugas perkembangan remaja. Selain tugas perkembangan, remaja mempunyai kebutuhan yang menuntut pemenuhan, apalagi bagi remaja dengan HIV/AIDS yang akan menghadapi banyak ketidakpastian berkaitan dengan status sosial, kesehat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Siti Sofiah, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-01-20.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_88073
042 |a dc 
100 1 0 |a Siti Sofiah, -  |e author 
245 0 0 |a PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN DIRI REMAJA :Studi Deskriptif pada Remaja Penderita HIV/AIDS 
260 |c 2023-01-20. 
500 |a http://repository.upi.edu/88073/1/S_PPB_1800585_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/88073/2/S_PPB_1800585_Chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/88073/3/S_PPB_1800585_Chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/88073/4/S_PPB_1800585_Chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/88073/5/S_PPB_1800585_Chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/88073/6/S_PPB_1800585_Chapter5.pdf 
520 |a Penelitian didasari oleh pentingnya penerimaan diri yang menjadi salah satu tugas perkembangan remaja. Selain tugas perkembangan, remaja mempunyai kebutuhan yang menuntut pemenuhan, apalagi bagi remaja dengan HIV/AIDS yang akan menghadapi banyak ketidakpastian berkaitan dengan status sosial, kesehatan dan kesejahteraan, isu-isu yang berkaitan dengan keluarga dan lingkungan. Ketidakpastian muncul terutama karena stigma dan kecemasan yang dirasakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran penerimaan diri remaja penderita HIV/AIDS dan merumuskan program bimbingan dan konseling pribadi untuk meningkatkan penerimaan diri mereka. Metode penelitian menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan mixed method. Partisipan penelitian adalah remaja penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sumedang dengan jumlah responden sebanyak 23 orang. Instrumen yang digunakan berdasarkan teori penerimaan diri Bernard (2013) yang berbentuk angket dengan menggunakan Skala Likert dan memiliki 5 pilihan jawaban. Hasil penelitian menunjukkan, 78.3% remaja penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sumedang berada pada kategori bargaining. Tingkat capaian penerimaan diri berdasarkan jenis kelamin menunjukkan laki-laki lebih tinggi daripada perempuan; berdasarkan usia diperoleh hasil tidak terdapat pengaruh antara usia dan penerimaan diri; dan berdasarkan tahun diagnosis diperoleh hasil setelah mengetahui status HIV positif, perlahan perilaku penerimaan diri semakin berkembang menjadi lebih optimal. Perbedaan jumlah partisipan dalam penelitian memengaruhi hasil temuan, sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin, usia, dan tahun diagnosis dapat memengaruhi penerimaan diri. Penelitian ini juga menghasilkan program bimbingan dan konseling pribadi untuk meningkatkan penerimaan diri remaja penderita HIV/AIDS yang dapat diimplementasikan dan dikembangkan secara spesifik berdasarkan karakteristik individu. The research background is based on the importance of self-acceptance which is one of the tasks of adolescent development. In addition to developmental tasks, adolescents have needs that demand fulfillment, especially for adolescents with HIV/AIDS who will face many uncertainties related to social status, health and welfare, issues related to family and the environment. Uncertainty arises mainly because of perceived stigma and anxiety. The purpose of this study was to describe the self-acceptance of adolescents with HIV/AIDS and to formulate a personal guidance and counseling program to improve self-acceptance of adolescents with HIV/AIDS. The research method used is descriptive with a mixed method approach. The study participants were adolescents with HIV/AIDS in Sumedang with a total of 23 respondents. The instrumen used is based on Bernard's (2013) self-acceptance theory which is in the form of a questionnaire using a Likert Scale and has 5 answer choices. The results showed that 78.3% of adolescents living with HIV/AIDS in Sumedang were in the bargaining category. The level of achievement of self-acceptance by sex shows that men are higher than women; based on age, the results show that there is no effect between age and self-acceptance; and based on the year of diagnosis, the results obtained after knowing the positive HIV status, slowly self-acceptance behavior develops to become more optimal. However, one of the factors that influenced self-acceptance in this study between gender, age, and year of diagnosis was the difference in the number of participants. This research also resulted in a personal guidance and counseling program to improve self-acceptance of adolescents with HIV which can be implemented and developed specifically based on individual characteristics. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BF Psychology 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/88073/ 
787 0 |n http://perpustakaan.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/88073  |z Link Metadata