ANALISIS PEMAKAIAN GAYA BAHASA KIASAN PADA IKLAN JEPANG

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis mengenai pemakaian gaya bahasa kiasan pada iklan Jepang. Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan penulis akan penggunaan gaya bahasa kiasan pada iklan Jepang. Bahasa iklan (khususnya iklan Jepang) banyak menggunakan kata-kata yang memuat gaya bahasa ki...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Putri, Meira Anggia (Author)
Format: Book
Published: 2012-08-13.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Dalam penelitian ini, penulis menganalisis mengenai pemakaian gaya bahasa kiasan pada iklan Jepang. Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan penulis akan penggunaan gaya bahasa kiasan pada iklan Jepang. Bahasa iklan (khususnya iklan Jepang) banyak menggunakan kata-kata yang memuat gaya bahasa kiasan, yang bertujuan untuk menarik perhatian calon kosumen, akan tetapi bahasa iklan tersebut sukar untuk dipahami maksudnya. Dalam penelitian ini, dengan pendekatan kognitif penulis menganalisis pemakaian gaya bahasa kiasan iklan Jepang, analisis gaya bahasa kiasan iklan Jepang ini berdasarkan pada teori gaya bahasa kiasan Abrams, kemudian berdasarkan teori pragmatik mengenai implikatur, penulis menganalisis implikatur wacana iklan tersebut. Karena pentingnya untuk membatasi bidang penelitian, maka penulis menganalisis gaya bahasa kiasan hanya yang terdapat pada iklan kosmetik dalam majalah Jepang dengan menggunakan teori dari Abrams yang membagi bahasa kiasan menjadi simile, metafora, sinekdok, metonimi dan personifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gaya bahasa kiasan apa saja yang digunakan dan yang paling banyak digunakan pada wacana iklan kosmetik Jepang, serta mengetahui bagaimana implikatur dari wacana iklan kosmetik Jepang tersebut. Dari hasil penelitian, penulis mengetahui bahwa dari 21 data yang dianalisis digunakan gaya bahasa simile sebanyak 1 buah, metafora sebanyak 5 buah, sinekdok sebanyak 7 buah, metonimi sebanyak 11 buah dan personifikasi sebanyak 4 buah. Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa metonimi, merupakan gaya bahasa kiasan yang paling banyak digunakan. Kemudian data wacana iklan tersebut mengandung implikatur, yang diantaranya secara tersirat menyatakan kualitas produk sebagai kelebihan, kegunaan produk sebagai kelebihan, khasiat/manfaat sebagai kelebihan, kandungan produk sebagai kelebihan, kebaikan produk sebagai kelebihan. Implikatur yang menyatakan khasiat/manfaat produk sebagai kelebihan adalah yang paling banyak ditemukan
Item Description:http://repository.upi.edu/8822/1/t_jpg_0908573_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/8822/2/t_jpg_0908573_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/8822/3/t_jpg_0908573_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/8822/4/t_jpg_0908573_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/8822/5/t_jpg_0908573_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/8822/6/t_jpg_0908573_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/8822/7/t_jpg_0908573_bibliography.pdf