PENGARUH PENERAPAN MEDIA ABAKUS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DI SLB NEGERI A PAJAJARAN BANDUNG
Tunanetra merupakan individu yang memiliki kondisi dimana kedua indra penglihatannya tidak dapat berfungsi sebagai sarana penerima informasi. Secara umum perkembangan kognitif anak tunanetra lebih terhambat dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya, salah satunya yaitu kemampuan dalam berhitung. Ha...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2023-01-31.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tunanetra merupakan individu yang memiliki kondisi dimana kedua indra penglihatannya tidak dapat berfungsi sebagai sarana penerima informasi. Secara umum perkembangan kognitif anak tunanetra lebih terhambat dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya, salah satunya yaitu kemampuan dalam berhitung. Hal ini disebabkan akibat dari hambatan yang dimilikinya. Maka dari itu diperlukanlah media pembelajaran yang tepat. Abakus merupakan contoh dari media pembelajaran materi berhitung. Abakus memiliki manik-manik yang dapat diraba oleh siswa tunanetra sehingga abakus dianggap media yang tepat untuk menunjang pembelajaran mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan abakus terhadap kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan sampai 20 pada siswa tunanetra kelas III SDLB dengan subjek RNP. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode eksperimen Single Subject Research (SSR) yang berdesain A-B-A'. Subjek penelitian merupakan siswa kelas III SDLB di SLB Negeri A Pajajaran Bandung yang belum menguasai materi penjumlahan bilangan puluhan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes kemampuan operasi hitung penjumlahan. Data yang sudah didapat disajikan dalam format grafik dan tabel yang berisikan informasi tentang hasil perubahan kemampuan operasi hitung penjumlahan dari fase baseline-1 (A-1), fase intervensi (B), dan fase baseline-2 (A-2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan mean level di tiap fasenya. Fase baseline-1 (A-1) subjek memperoleh 20%, pada fase intervensi (B) subjek memperoleh 55,3% dan terakhir pada fase baseline-2 (A-2) subjek memperoleh 86,3%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan abakus berpengaruh baik dan meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan bilangan sampai 20 pada siswa tunanetra kelas III SDLB di SLB Negeri A Pajajaran Bandung. Peneliti merekomendasikan penggunaan abakus sebagai alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran materi operasi hitung penjumlahan. People with blindness is individuals who have a condition where both their senses of vision cannot function as a means of receiving information. In general, the cognitive development of blind children is more hampered than children in general, one of which is the ability to addition. This is due to the obstacles it has. Therefore, the right learning media is needed. Abacus is an example of a numeracy learning media. Abacus have beads that can be touched by blind students so that abacus is considered the right medium to support their learning. This study aims to determine the effect of the use of the abacus concept on the ability to count operations for the addition of numbers up to 20 in blind students of third grade of SDLB with SSW and RNP as the subjects of this research. The research approach used in this study is quantitative with the Single Subject Research (SSR) experimental method with the A-B-A 'design. The research subjects are third grade students of SDLB at SLB Negeri A Pajajaran Bandung who have not mastered the material for adding tens numbers. Data retrieval was carried out by using a test of the ability to calculate addition operations. The data that has been obtained is presented in the format of graphs and tables containing information about the results of changes in the ability to calculate the sum of operations from the baseline-1 phase (A-1), the intervention phase (B), and the baseline-2 phase (A-2). The results showed that there was an increase in the mean level in each phase. Baseline-1 phase (A-1) subjects gained 20%, in the intervention phase (B) subject gained 55,3% and in the baseline-2 phase (A -2) subject gain 86,3%. Based on these results it can be concluded that the use of abacus has a good effect and improves the ability to operate arithmetic addition of numbers up to 20 in class III SDLB blind students at SLB Negeri A Pajajaran Bandung. The researcher recommends using abacus as an alternative learning media that can be used for learning addition arithmetic operations. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/88421/1/S_PKH_1806449_Title.pdf http://repository.upi.edu/88421/7/S_PKH_1806449_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/88421/3/S_PKH_1806449_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/88421/2/S_PKH_1806449_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/88421/4/S_PKH_1806449_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/88421/5/S_PKH_1806449_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/88421/6/S_PKH_1806449_Appendix.pdf |