EVALUASI KUALITAS EKOLOGI DI KABUPATEN CIANJUR BERDASARKAN REMOTE SENSING ECOLOGICAL INDEX

Meningkatnya aktivitas manusia menyebabkan peningkatan yang signifikan pada area terbangun sehingga berakibat pada berkurangnya bentang alam yang menyebabkan gangguan ekosistem secara substansial. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur mencatat, selama sepuluh tahun terakhir laju urbanisasi berkem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Gina Fasha Salsabila, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-01-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Meningkatnya aktivitas manusia menyebabkan peningkatan yang signifikan pada area terbangun sehingga berakibat pada berkurangnya bentang alam yang menyebabkan gangguan ekosistem secara substansial. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur mencatat, selama sepuluh tahun terakhir laju urbanisasi berkembang cukup pesat sehingga menyebabkan adanya perubahan yang signifikan pada penggunan lahan, perubahan ini memberi tekanan dan merusak kualitas ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas ekologi berdasarkan Remote Sensing Ecological Index (RSEI) secara temporal antara tahun 2018 dan 2022. Metode yang digunakan memiliki empat faktor penting yaitu Normalized Vegetation Index (NDVI), Humidity Index (WET), Land Surface Temperatur (LST) dan Normalized Building-Soil Index (NDBSI) sebagai indikator evaluasi dan menentukan kontribusi masing-masing terhadap kualitas ekologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2018 memiliki kualitas ekologi yang cenderung baik, dengan keempat indeks pembentuknya seperti Normalized Vegetation Index (NDVI) atau kerapatan vegetasi yang tinggi (34,06%), Humidity Index (WET) atau kebasahan lahan yang lembab (1368,8554 km²), Land Surface Temperatur (LST) atau suhu temperatur yang memiliki rentang stabil dan Normalized Building-Soil Index (NDBSI) lahan terbangun yang tergolong rendah (940,5943 km²). Pada tahun 2022, kualitas ekologi cenderung mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018. Untuk Normalized Vegetation Index (NDVI) yaitu kerapatan vegetasi berkurang (27,05%), Humidity Index (WET) kebasahan lahan meningkat (1665,8968 km²), Land Surface Temperatur (LST) yang semakin panas (suhu maksimum 48,24 °C) dan Normalized Building-Soil Index (NDBSI) yang semakin tinggi (753,469 km²). Pemanfaatan Remote Sensing Ecological Index (RSEI) dapat dijadikan model untuk mengevaluasi kualitas ekologi dan dengan cepat menampilkan visual yang akurat serta dapat diliat dari waktu ke waktu dan ruang ke ruang. Increased human activity has led to a significant increase in the built-up area resulting in a reduction in the landscape causing substantial ecosystem disturbance. The Cianjur Regency Environmental Service noted that over the past ten years the pace of urbanization has grown quite rapidly causing significant changes in land use, these changes have put pressure on and damaged ecological quality. This study aims to evaluate ecological quality based on the Remote Sensing Ecological Index (RSEI) temporally between 2018 and 2022. The method used has four important factors, namely Normalized Vegetation Index (NDVI), Humidity Index (WET), Land Surface Temperature (LST). and the Normalized Building-Soil Index (NDBSI) as an evaluation indicator and determines the contribution of each to ecological quality. The results showed that in 2018 the ecological quality tended to be good, with the four forming indices such as the Normalized Vegetation Index (NDVI) or high vegetation density (34.06%), Humidity Index (WET) or moist land wetness (1368, 8554 km²), Land Surface Temperature (LST) or temperatures that have a stable range and the Normalized Building-Soil Index (NDBSI) of built-up land which is classified as low (940.5943 km²). In 2022, ecological quality tends to decrease compared to 2018. For Normalized Vegetation Index (NDVI), namely reduced vegetation density (27.05%), Humidity Index (WET) increased land wettability (1665.8968 km²), Land Surface Temperature ( LST) which is getting hotter (maximum temperature 48.24 °C) and the Normalized Building-Soil Index (NDBSI) which is getting higher (753.469 km²). Utilization of the Remote Sensing Ecological Index (RSEI) can be used as a model to evaluate ecological quality and quickly displays accurate visuals that can be seen from time to time and space to space.
Item Description:http://repository.upi.edu/89104/1/S_SIG_1903194_Title.pdf
http://repository.upi.edu/89104/2/S_SIG_1903194_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/89104/3/S_SIG_1903194_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/89104/4/S_SIG_1903194_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/89104/5/S_SIG_1903194_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/89104/6/S_SIG_1903194_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/89104/7/S_SIG_1903194_Appendix.pdf