PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEJAR PAKET B DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH: Studi Kasus pada Dua Kelompok Belajar Paket B di Kotamadia Yogyakarta

Masalah yang akan dikaji melalui penelitian ini yaitu pengelolaan pembelajaran yang dilakukan tutor Kejar Paket B pada dua kelompok belajar di Kotamadia Yogyakarta ditinjau dari perspektif pendidikan luar sekolah. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sungkono (Author)
Format: Book
Published: 2013-08-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Masalah yang akan dikaji melalui penelitian ini yaitu pengelolaan pembelajaran yang dilakukan tutor Kejar Paket B pada dua kelompok belajar di Kotamadia Yogyakarta ditinjau dari perspektif pendidikan luar sekolah. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengelolaan pembelajaran yang dilakukan tutor, guna penyelenggaraan proses pembela jaran Kejar Paket B yang efektif. Teori dan prinsip pembelajaran yang mendukung peneli tian ini yaitu teori andragogi, prinsip pembelajaran humanis, dan konsep aliran tingkah laku. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif, dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: 1) Pengelolaan pembelajaran yang dilakukan tutor Kejar Paket B tampak bersifat konvensional. 2) Interaksi antara tutor dengan warga belajar dalam melakukan kegiatan belajar membelajarkan, belum memperlihatkan interaksi yang mampu menggugah motivasi warga belajar untuk aktif bela jar. 3) Upaya yang dilakukan tutor dalam membantu memecahkan kesulitan belajar yang dihadapi warga belajar lebih menekankan pada pendekatan kuratif, yaitu dengan cara melakukan bimbingan. 4) Perbedaan pengelolaan pembelajaran antara mata pelajaran bermodul, berjuklak, dan Keterampilan yaitu: (a) Pada tahap perencanaan, antara mata pelajar an bermodul dan berjuklak tidak tampak adanya perbedaan. Sedangkan mata pelajaran Keterampilan, untuk tahap ini tampak adanya perbedaan dengan mata pelajaran bermodul dan berjuklak. (b) Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, untuk mata pelajaran bermodul dan berjuklak, tampak tidak ada perbedaan. Akan tetapi mata pelajaran tersebut memiliki perperbedaan dengan mata pelajaran Keterampilan. (c) Kegiatan penilaian pembelajaran untuk mata pelajaran bermo dul, berjuklak, dan Keterampilan tampak adanya perbedaan. Namun orientasi penilaian pembelajaran, pada ketiga mata pelajaran tersebut sama yaitu kepada penilaian hasil belajar. 5) Pengelolaan pembelajaran pada kelompok bel ajar yang berkualifikasi baik dan kurang baik, dalam tahap perencanaan dan penilaian pembelajaran tampak tidak ada perbedaan yang menyolok. Akan tetapi dalam tahap pelaksa naan pembelajaran ditemukan adanya perbedaan dalam segi curahan waktu belajar. 6) Faktor yang dapat mendukung dan menghambat efektivitas pengelolaan pembelajaran dapat diidentifikasi sebagai berikut: (a) Faktor yang mendukung dilihat dari segi tutor; yaitu faktor yang sifatnya inter nal; dari segi warga belajar yaitu faktor yang sifatnya internal dan eksternal; dan dari segi fasilitas yakni adanya tempat belajar, pedoman tutor, alat pembelajaran, dan modul untuk warga belajar. (b) Faktor yang menghambat dilihat dari segi tutor; yaitu faktor yang sifatnya eks ternal, seperti curahan waktu yang sedikit untuk melakukan proses pembelajaran; dari segi warga belajar yaitu banyaknya warga belajar yang izin dan tidak masuk, dan kelelahan setelah mereka seharian bekerja; dari segi fasilitas yakni penyampaian modul kepada warga belajar terlambat, alat dan media pembelajaran sangat terbatas. Melalui penelitian ini direkomendasikan, khususnya kepada tutor selaku pengelola pembelajaran hal-hal sebagai berikut: 1) Perlu melakukan proses pembelajaran yang menekankan pada pendekatan andragogi atau kontinum; 2) Perlu komitmen terhadap tugas-tugasnya dan penguasaan kompetensi selaku tutor, khususnya yang berkenaan dengan penyusunan program belajar; 3) Tutor dalam membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami warga belajar sebaiknya tidak hanya bersifat kuratif, tetapi perlu dilakukan tindakan preventif; dan 4) Perlu komitmen terhadap curahan waktu pembelajaran yang telah ditetapkan, dan perlu adanya prioritas tugas yang akan dilakukannya.
Item Description:http://repository.upi.edu/892/1/T_PLS_9332018_Title.pdf
http://repository.upi.edu/892/2/T_PLS_9332018_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/892/3/T_PLS_9332018_Table_Of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/892/4/T_PLS_9332018_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/892/5/T_PLS_9332018_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/892/6/T_PLS_9332018_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/892/7/T_PLS_9332018_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/892/8/T_PLS_9332018_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/892/9/T_PLS_9332018_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/892/10/T_PLS_9332018_Appendix.pdf