ADAPTASI MASYARAKAT PADA DAERAH RAWAN BANJIR DI KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON

ABSTRAK Kecamatan Harjamukti merupakan kecamatan dengan kejadian bencana banjir tertinggi. Banjir di Kecamatan Harjamukti disebabkan oleh meluapnya Sungai Cipadung, Cikenis, dan Tanggul Larangan sehingga kondisi tersebut mengakibatkan beberapa wilayah permukiman disekitarnya termasuk ke dalam daerah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Muhamad Syamsul Hilal, - (Author)
Format: Book
Published: 2022-08-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:ABSTRAK Kecamatan Harjamukti merupakan kecamatan dengan kejadian bencana banjir tertinggi. Banjir di Kecamatan Harjamukti disebabkan oleh meluapnya Sungai Cipadung, Cikenis, dan Tanggul Larangan sehingga kondisi tersebut mengakibatkan beberapa wilayah permukiman disekitarnya termasuk ke dalam daerah rawan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik masyarakat daerah rawan banjir, bentuk adaptasi dan tingkat adaptasi yang dilakukan masyarakat terhadap bencana banjir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel yang digunakan adalah karakteristik masyarakat dengan sub variabel dimensi sosial serta dimensi ekonomi dan tingkat adaptasi banjir dengan sub variabel struktural, non-struktural dan ekonomi serta kebutuhan dasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik masyarakat daerah rawan banjir di Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon umumnya berada pada usia produktif dengan lama tinggal lebih dari 15 tahun, tingkat pendidikannya didominasi oleh tingkat SMA dengan tingkat pendapatan menengah. Bentuk adaptasi masyarakat terhadap banjir yang dilakukan sangat bervariatif meliputi adaptasi struktural, non-struktural dan ekonomi serta kebutuhan dasar dengan bentuk adaptasi terbanyak berupa membuat bangunan secara permanen dan kokoh, meninggikan lantai dasar bangunan tempat tinggal, memelihara sistem drainase, melakukan gotong royong dan melakukan patroli lingkungan. Tingkat adaptasi masyarakat terhadap banjir di Kecamatan Harjamukti dibagi menjadi 3 kategori yaitu tingkat adaptasi tinggi, tingkat adaptasi sedang dan tingkat adaptasi rendah. Tingkat adaptasi masyarakat terbanyak adalah pada tingkat adaptasi sedang dengan jumlah 72%, tingkat adaptasi tinggi sebanyak 15% dan tingkat adaptasi rendah 13%. Masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan banjir dengan menambah pengetahuan dan mengikuti pelatihan kebencanaan. ABSTRACT Harjamukti district is the district with the highest flood disaster incidence. Floods in Harjamukti District were caused by the overflow of the Cipadung, Cikenis, and Tanggul Larangan Rivers so that these conditions resulted in some of the surrounding residential areas being included in flood-prone areas. This study aims to determine the characteristics of the community in flood-prone areas, the forms of adaptation and the level of adaptation made by the community to flood disasters. This study uses a descriptive method with a quantitative approach. The variables used are the characteristics of the community with the sub-variables of the social dimension and the economic dimension and the degree of adaptation to floods with the sub-variables of structural, non-structural and economic as well as basic needs. The results showed that the characteristics of the people in flood-prone areas in Harjamukti District, Cirebon City, were generally of productive age with a length of stay of more than 15 years, with a high school level of education dominated by middle-income levels. The forms of community adaptation to floods that are carried out are very varied including structural, non-structural and economic adaptation as well as basic needs with the most forms of adaptation in the form of making buildings permanent and sturdy, elevating the ground floor of residential buildings, maintaining drainage systems, carrying out mutual cooperation and conducting patrols. environment. The level of community adaptation to flooding in Harjamukti District is divided into 3 categories, namely high adaptation level, medium adaptation level and low adaptation level. The highest adaptation level of society is at a moderate adaptation level with a total of 72%, a high adaptation level of 15% and a low adaptation level of 13%. Communities need to improve flood preparedness by increasing their knowledge and attending disaster training
Item Description:http://repository.upi.edu/89727/1/S_GEO_1703256_Title.pdf
http://repository.upi.edu/89727/2/S_GEO_1703256_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/89727/3/S_GEO_1703256_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/89727/4/S_GEO_1703256_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/89727/5/S_GEO_1703256_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/89727/6/S_GEO_1703256_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/89727/7/S_GEO_1703256_Appendix.pdf