INSTRUMENTASI POLA TABUH TAMBUR DAN JIDUR PADA ANSAMBEL TANJI KUDA RENGGONG
ABSTRAK Penelitian ini berjudul "INTRUMENTASI POLA TABUH TAMBUR DAN JIDUR PADA ANSAMBEL TANJI KUDA RENGGONG. Peneliti bertujuan untuk mengetahui cara menerapkan pola tepak Kendang terhadap Tambur dan Jidur pada kesenian Tanji Kuda Renggong. Untuk menjawab semua pertanyaan peneliti, maka dilakuk...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2023-01-26.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | ABSTRAK Penelitian ini berjudul "INTRUMENTASI POLA TABUH TAMBUR DAN JIDUR PADA ANSAMBEL TANJI KUDA RENGGONG. Peneliti bertujuan untuk mengetahui cara menerapkan pola tepak Kendang terhadap Tambur dan Jidur pada kesenian Tanji Kuda Renggong. Untuk menjawab semua pertanyaan peneliti, maka dilakukan teknik pengumpulan data melalui metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Data-data diperoleh melalui studi literatur berupa foto dan buku yang terkait, juga dengan pengumpulan dokumentasi audio dan video melalui media internet dan dokumentasi pribadi peneliti. Berdasarkan hasil temuan peneliti, nama kesenian Tanji Kuda Renggong berasal dari kata singkatan yaitu Tambur dan Jidur (Tanji), kesenian Tanji Kuda Renggong berasal dari Buahdua Sumedang Jawa Barat , cara menerapkan suatu pola tepak Kendang kepada Tambur dan Jidur dengan cara sering mendengarkan pola-pola tepak Kendang, lalu membagi fokus suara seperti Tambur fokus kepada suara kemprang, keplak dan kentrung Kendang, sedangkan Jidur fokus kepada gedug dan kentrung Kendang. Sejarah masuknya Tanji sejak tahun 80an yang awal mulanya mengeksplorasi dari kesenian Tanjidor berasal dari jakarta, Tanjidor dieksplorasi oleh aki Inggi(alm) hingga menjadi kesenian Tanji sebagai pengiring Kuda Renggong. Dalam hasil penelitian permainan Tambur dan Jidur dimainkan oleh dua orang yang diharuskan kedua pemain tersebut bisa memainkan alat musik Tambur dan Jidur agar mempermudah pemahaman dalam membagi suatu pola permainan Kendang agar saling mengerti dalam suatu perpindahan-perpindahan pola tabuh dan memperkuat kemistri dalam memainkan alat musik Tambur dan Jidur. Kesenian Kuda Renggong mulai muncul sekitar tahun 1910 hingga sekarang. Kesenian ini secara tradisional sering dipertontonkan dalam acara syukuran khitanan dan pernikahan. Kata Kunci : Tanji, Kendang, Kesenian Kuda Renggong ABSTRACT This research is entitled "INSTRUMENTATION OF TAMBUR AND JIDUR PATTERN PATTERN IN THE ANSAMBEL OF TANJI HORSE RENGGONG". The researcher aims to find out how to apply the drum slap pattern to drums and Jidur in the art of horse renggong. To answer all the research questions, data collection techniques were carried out through qualitative methods with a descriptive-analytical approach. The data were obtained through literature study in the form of photos and related books, and also by collecting audio and video documentation through internet media and personal documentation of researchers. Based on the findings of the researchers, the name of the art of Tanji horse renggong comes from the abbreviation word namely Tambur and Jidur (Tanji), the art of Tanji horse renggong comes from Buahdua Sumedang, West Java, how to apply a drum pattern to drums and Jidur by often listening to patterns slap drums, then divide the focus of sound, such as Tambur focusing on the sounds of kemprang, keplak and kentrung Kendang, while Jidur focuses on gedug and kentrung Kendang. The history of the entry of Tanji in since the 80s which initially explored the art of Tanjidor from Jakarta, Tanjidor was explored by grandpa Inggi to become the art of Tanji as an accompaniment to the art of Kuda Renggong. In the results of the research, the Tambur and Jidur games are played by two people who are required to be able to play the Tambur and Jidur musical instruments to facilitate understanding in dividing a Kendang game pattern so that they understand each other in a displacement of a wasp pattern and strengthen the chemistry in playing a musical instrument. Tambur and Jidur. Horse Renggong art began to appear around 1910 until now. This art is traditionally often displayed in circumcision and wedding celebrations. Keywords: Tanji, Kendang, Horse Renggong Art |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/89907/1/S_SMS_1903255_Title.pdf http://repository.upi.edu/89907/2/S_SMS_1903255_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/89907/3/S_SMS_1903255_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/89907/4/S_SMS_1903255_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/89907/5/S_SMS_1903255_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/89907/6/S_SMS_1903255_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/89907/7/S_SMS_1903255_Appendix.pdf |