TOPONIMI LEMBUR DI KACAMATAN RANCAKALONGKABUPATÉN SUMEDANG

Latar belakang dari penelitian ini karena masih banyak masyarakat terutama generasi muda yang tidak mengetahui asal-usul nama daerahnya sendiri dan juga belum adanya dokumentasi atau inventarisasi mengenai asal-usul, aspek toponimi serta pola nama-nama kampung di Kecamatan Rancakalong. Tujuan dari p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Muhammad Triesnaldi Aditia Sutrisno, - (Author)
Format: Book
Published: 2022-08-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang dari penelitian ini karena masih banyak masyarakat terutama generasi muda yang tidak mengetahui asal-usul nama daerahnya sendiri dan juga belum adanya dokumentasi atau inventarisasi mengenai asal-usul, aspek toponimi serta pola nama-nama kampung di Kecamatan Rancakalong. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan: 1) Sejarah atau asal-usul nama kampung di Kecamatan Rancakalong, 2) Pola yang digunakan dalam penamaan kampung di Kecamatan Rancakalong, dan 3) Aspek toponimi yang terkandung dalam nama kampung di Kecamatan Rancakalong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif analisis. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan triangulasi yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta dilengkapi dengan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini diperoleh asal-usul nama kampung yang berkaitan dengan keadaan alam dan lingkungan sekitarnya, berdasarkan keadaan sosial masyarakatnya, dipengaruhi oleh objek yang telah ada di masa lampau, berdasarkan cerita yang menyebar di masarakat, dan berdasarkan ucapan yang dipercayai dari leluhur�leluhurnya. Selain daripada itu, juga diperoleh fenomena nama kampung baru yang disebabkan oleh perubahan dari nama sebelumnya, diperoleh nama kampung yang rubah secara pelafalan, serta diperoleh nama kampung yang masih diketahui individu yang memberi nama tersebut. Dalam pola toponimi, pola nama gabung terdiri dari 49 nama, sedangkan pola liniernya terdapat 11 nama. Secara aspek toponimi, diperoleh 38 nama kampung aspek fisikal yang meliputi 24 nama unsur hidrologis, 11 nama unsur geomorfologis, dan 17 nama unsur biologi. Dalam aspek non-fisikal, diperoleh 38 nama kampung yang terdiri dari 26 unsur sosial meliputi ekspektasi, tempat spesifik, kampung, bangunan, personal, dan alat. Nama kampung unsur kultural tediri dari 13 nama, 12 berdasar cerita rakyat, dan 1 nama berdasarkan "uga‟ atau ucapan nenek moyang. Kata Kunci: toponimi;kampung;Rancakalong The background of this research is because there are still many people, especially the younger generation, who do not know the origin of their regional names, and also there is no documentation or inventory regarding the origins, toponym aspects, and patterns of village names in Rancakalong District. The purpose of this study is to describe: 1) the history or origin of village names in Rancakalong District, 2) The pattern used in naming villages in Rancakalong District, and 3) Toponymous aspects contained in village names in Rancakalong District. This study uses a qualitative descriptive analysis method. The technique used to collect data is triangulation which includes observation, interviews, and documentation, and is equipped with a literature study. The results of this study obtained the origin of the name of the village related to the state of nature and the surrounding environment, based on the social conditions of the community, influenced by objects that had existed in the past, based on stories that spread in the community, and based on what was believed by their ancestors. . Apart from that, the phenomenon of the name of the new village was also obtained due to the change from the previous name, the name of the village that was changed in pronunciation was obtained, and the name of the village that was still known to the individual who gave the name was obtained. In the toponym pattern, the combined name pattern consists of 49 names, while the linear pattern consists of 11 names. From the toponym aspect, 38 names of physical aspects of villages were obtained which include 24 names of hydrological elements, 11 names of geomorphological elements, and 17 names of biological elements. In the non�physical aspect, 38 village names were obtained consisting of 26 social elements including expectations, place, specific village, development, personal, and tools. The name of the village of cultural elements consists of 13 names, 12 based on folklore, and 1 name based on ancestral beliefs. Keywords: toponymy; village; Rancakalong
Item Description:http://repository.upi.edu/90070/2/S_BD_1800276_Title.pdf
http://repository.upi.edu/90070/1/S_BD_1800276_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/90070/3/S_BD_1800276_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/90070/5/S_BD_1800276_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/90070/4/S_BD_1800276_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/90070/6/S_BD_1800276_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/90070/7/S_BD_1800276_Appendix.pdf