PENGGUNAAN MEDIA AKAL INTERAKTIF UNTUKMENINGKATKAN PEMAHAMAN ALAT UKUR WAKTU (JAM)PADA SISWA TUNARUNGUDI SLB NEGERI CICENDO-KOTA BANDUNG:Penelitian Eksperimen Terhadap Anak Tunarungu Kelas 2 SDLB
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman siswa tunarungu mengenai alat ukur waktu (jam), padahal kemampuan menguasai materi ini sangat penting karena alat ukur waktu (jam) ini pada dasarnya sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan aktifitas keseharian, sisw...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012-06-27.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman siswa tunarungu mengenai alat ukur waktu (jam), padahal kemampuan menguasai materi ini sangat penting karena alat ukur waktu (jam) ini pada dasarnya sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan aktifitas keseharian, siswa harus mengetahui tentang waktu (jam) misalnya siswa harus tahu pada pukul berapa ia bangun, pukul berapa ia berangkat sekolah, pukul berapa ia tidur, dan lain-lain. Pemahaman mengenai alat ukur waktu (jam) ini sangat penting, maka penulis mencoba menggunakan media akal interaktif sebagai media pembelajaran yang akan digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa tunarungu mengenai alat ukur waktu (jam). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu "apakah penggunaan media akal interaktif dapat meningkatkan pemahaman alat ukur waktu (jam) bagi siswa tunarungu kelas 2 di SLB-B Negeri Cicendo ?". Penelitian dilakukan di SLB-B Negeri Cicendo dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas 2 SD yang berjumlah 6 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain penelitian yaitu prestest dan postest one group design. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis yang kemudian diolah dengan menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh Thitung = 21, Nilai uji wilcoxon pada tingkat signifikansi 0,05 dengan jumlah N < 7 yaitu berjumlah 6 orang, maka diperoleh Ttabel = 0. Dengan demikian, Ho ditolak karena Thitung > Ttabel, artinya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukan bahwa Penggunaan media akal interaktif dapat meningkatkan pemahaman alat ukur waktu bagi anak tunarungu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Guru dalam memberikan pembelajaran mengenai materi alat ukur waktu (jam) guna meningkatkan pemahaman siswa tunarungu dalam menguasai materi ini. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/9040/1/s_plb_0705218_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/9040/2/s_plb_0705218_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/9040/3/s_plb_0705218_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/9040/4/s_plb_0705218_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/9040/5/s_plb_0705218_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/9040/6/s_plb_0705218_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/9040/7/s_plb_0705218_bibliography.pdf |