MODEL SIKLUS BELAJAR 5E BERBASIS KONFLIK KOGNITIF PADA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMA pada materi Suhu dan Kalor setelah mendapatkan pembelajaran dengan model siklus belajar 5E berbasis konflik kognitif melalui metode analogi dan metode praktikum. Penelitian in...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012-07-23.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMA pada materi Suhu dan Kalor setelah mendapatkan pembelajaran dengan model siklus belajar 5E berbasis konflik kognitif melalui metode analogi dan metode praktikum. Penelitian ini dilatar belakangi hasil studi pendahuluan pada salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bekasi yang menyatakan bahwa penguasaan konsep Fisika dan kreativitas siswa masih rendah. Rendahnya penguasaan konsep dan kreativitas siswa disebabkan karena pembelajaran yang masih berpusat pada guru yang menyebabkan kurangnya pengalaman belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain the static group pretest- posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X.9 dan X.10 di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bekasi yang diperoleh melalui teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model siklus belajar 5E berbasis konflik kognitif baik dengan metode analogi maupun metode praktikum sama-sama efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMA. Hal ini terlihat pada perolehan nilai rata-rata N-Gain penguasaan konsep untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II berturut-turut 0,57 dan 0,46 (kategori sedang) dan nilai rata-rata N-Gain keterampilan berfikir kreatif pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II berturut-turut 0,40 dan 0,47 (kategori sedang). Melalui uji beda rata-rata N-Gain (uji-t) disimpulkan bahwa penerapan metode analogi lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa dibanding metode praktikum. Sebaliknya, penerapan metode praktikum lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dibanding metode analogi. Tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran di kelas baik dengan metode analogi maupun dengan metode praktikum memberikan respon yang positif. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/9073/1/t_ipa_1004683_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/9073/2/t_ipa_1004683_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/9073/3/t_ipa_1004683_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/9073/4/t_ipa_1004683_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/9073/5/t_ipa_1004683_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/9073/6/t_ipa_1004683_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/9073/7/t_ipa_1004683_bibliography.pdf |