PEMETAAN TINGKAT BAHAYA ANGIN PUTING BELIUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH DI KABUPATEN BANDUNG BAGIAN TIMUR

Kabupaten Bandung kerap dilanda bencana angin puting beliung maupun angin kencang. Selama 10 tahun terakhir Kabupaten Bandung bagian Timur telah dilanda 72 kejadian bencana angin puting beliung. Hal tersebut mengakibatkan korban luka - luka, menderita, mengungsi dan merusak bangunan. Tujuan peneliti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mutia Destiana, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-04-14.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_90827
042 |a dc 
100 1 0 |a Mutia Destiana, -  |e author 
245 0 0 |a PEMETAAN TINGKAT BAHAYA ANGIN PUTING BELIUNG BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH DI KABUPATEN BANDUNG BAGIAN TIMUR 
260 |c 2023-04-14. 
500 |a http://repository.upi.edu/90827/1/S_SIG_1902674_Title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/90827/2/S_SIG_1902674_Chapter%201.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/90827/3/S_SIG_1902674_Chapter%202.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/90827/4/S_SIG_1902674_Chapter%203.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/90827/5/S_SIG_1902674_Chapter%204.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/90827/6/S_SIG_1902674_Chapter%205.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/90827/7/S_SIG_1902674_Appendix.pdf 
520 |a Kabupaten Bandung kerap dilanda bencana angin puting beliung maupun angin kencang. Selama 10 tahun terakhir Kabupaten Bandung bagian Timur telah dilanda 72 kejadian bencana angin puting beliung. Hal tersebut mengakibatkan korban luka - luka, menderita, mengungsi dan merusak bangunan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat bahaya angin puting beliung dan memetakan persebaran wilayah terdampak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh yang selanjutnya dilakukan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kabupaten Bandung Timur memiliki tingkat bahaya rendah, sedang dan tinggi. Tingkat bahaya sedang merupakan tingkat terluas sebesar 407,72 km2, tingkat bahaya tinggi seluas 317,42 km2 dan tingkat bahaya rendah seluas 33,27 km2. Terdapat 9 klasifikasi wilayah terdampak bahaya angin puting beliung. Klasifikasi kepadatan penduduk tinggi dan tingkat bahaya tinggi terdapat di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Cileunyi dan Kecamatan Majalaya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut pada wilayah tingkat bahaya angin puting beliung tinggi dan sedang sebaiknya diberikan tanda rawan terjadi angin kencang/angin puting beliung dan melakukan mitigasi mandiri, pada wilayah tingkat bahaya rendah yaitu untuk menghindari perubahan penggunaan lahan secara signifikan. Pada wilayah paling terdampak yaitu merencanakan mitigasi dan penanggulangan awal yang lebih serius. Bandung Regency often sustains windstorms and strong winds. Over the last 10 years, the eastern part of Bandung Regency has been hit by 72 windstorms. Causing people injuries, suffering, displacement, and damage property. The purpose of this study is to analyze the level of windstrom hazards and mapping the distribution of affected areas. This research uses a quantitative method with a Geographic Information System and Remote Sensing approach then explained by descriptive analysis. The results showed that East Bandung Regency had low, medium and high hazard levels. The medium hazard level is the widest level for about 407.72 km2, the high hazard level for about 317.42 km2 and the low hazard level for about 33.27 km2. There are 9 classifications of areas affected by hazard windstrom. The classification of high population density and high hazard level is found in two sub-districts, namely Cileunyi and Majalaya sub-districts. Based on the results, in areas with a high and medium windstrom hazard level should be given signs of being prone to strong wind/windstrom and carry out independent mitigation, in areas with a low windstrom hazard level is better to avoid a significant change in landuse. In the most affected areas, should planning mitigation and initial response that is more serious. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a G Geography (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/90827/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/90827  |z Link Metadata