PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL BAGI SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS 3 SDN 002 TELUK BINTAN

• Main Author: Kusmana, Momon (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-04-05.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/9122/7/t_ppkh_0808842_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/9122/2/t_ppkh_0808842_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/9122/3/t_ppkh_0808842_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/9122/4/t_ppkh_0808842_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/9122/5/t_ppkh_0808842_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/9122/6/t_ppkh_0808842_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/9122/1/t_ppkh_0808842_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Judul tesis ini adalah "Program Pembelajaran Remedial bagi Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar Matematika di Kelas 3 SDN 002 Teluk Bintan". Pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana kondisi pembelajaran matematika di kelas 3 SDN 002 Teluk Bintan? 2) Bagaimana kondisi siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika di kelas 3 SDN 002 Teluk Bintan? 3)Bagaimana kondisi pembelajaran remedial matematika di kelas 3 SDN 002 Teluk Bintan? 4) Bagaimana rumusan program pembelajaran remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika di kelas 3 SDN 002 Teluk Bintan? 5) Apakah program pembelajaran remedial yang telah dikembangkan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika efektif? Rancangan penelitian yang digunakan adalah exploratory mixed methods desain. Model rancangan ini dipilih karena peneliti akan menangani dua jenis data yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan di awal dan kemudian diikuti dengan pengumpulan data kuantitatif. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas 3 dan 1 orang guru kelas 3 SDN 002 Teluk Bintan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, asesmen informal dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perencanaan guru belum membuat penyesuaian secara khusus bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika, dalam pelaksanaan pembelajaran guru kurang memperhatikan pengelolaan kelas, penggunaan metode yang kurang variatif dan kurang optimal dalam penggunaan media. Dalam evaluasi, guru memberi materi soal, waktu serta standar penilaian yang sama bagi semua siswa. Kondisi siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika memiliki latar belakang kurang senang terhadap matematika, cukup mendapat perhatian dari kedua orang tua, memiliki kebiasaan belajar yang kurang baik, memiliki alat bantu pelajaran yang cukup, memiliki kecerdasan/IQ rata-rata. Pembelajaran remedial belum sepenuhnya didasarkan pada hasil analisis kesulitan belajar siswa yang tepat, perencanaan pembelajaran remedial yang dilakukan kurang dilakukan dengan baik, pelaksanaan pembelajaran remedial yang cenderung monoton, tidak ada tindak lanjut dari hasil evaluasi pembelajaran remedial yang dilakukan. Program pembelajaran remedial yang disusun merupakan perbaikan program sebelumnya. Perbaikan tersebut meliputi: tujuan, materi pembelajaran, strategi, waktu, tempat, media, evaluasi dan analisis. Program pembelajaran remedial cukup efektif untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh siswa. Ketuntasan siswa secara individual meningkat dari 51% menjadi 97% pada materi penjumlahan, dan pada materi pengurangan meningkat dari 33% menjadi 83%.. Rekomendasi dalam penelitian ini hendaknya guru menjadikan program pembelajaran yang dihasilkan sebagai alternatif dalam memberikan layanan bimbingan belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa, khususnya dalam mengatasi kesulitan belajar matematika yang dialami siswa. Kepada Kepala Sekolah hendaknya secara rutin mengadakan supervisi dan pembinaan terhadap guru-guru mengenai pengelolaan pembelajaran remedial yang efektif dan efisian.