IMPLIKASI PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARANPENELITIAN PADA SMK KIANSANTANG KOTA BANDUNG

• Main Author: Wahyu Erian Triarno, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-07-19.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/91668/1/s_pkr_0704421_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/91668/2/s_pkr_074421_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/91668/3/s_pkr_0704421_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/91668/4/s_pkr_0704421_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/91668/5/s_pkr_0704421_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah mengenai efektivitas proses pembelajaran di SMK Kiansantang Kota Bandung. Inti dari kajian penelitian ini untuk melihat seberapa jauh kefektivitas pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan terhadap efektivitas proses pembelajaran di SMK Kiansantang Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatory survey, dengan teknik pengumpulan data berupa angket, wawancara, dan studi literatur yang dikumpulkan dari responden dengan populasi 27 guru. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi rank spearman. Indikator yang diukur dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari 7 indikator yaitu 1) Perencanaan, 2) Pengadaan, 3) Pendistribusian, 4) Penggunaan, 5) Pemeliharaan, 6) Inventarisasi, dan 7) Penghapusan. Adapun efektivitas proses pembelajaran diukur dari 3 indikator yaitu 1) Guru dalam proses pembelajaran, 2) Pelaksanaan interkasi proses pembelajaran, dan 3) Siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) persepsi guru terhadap pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan di SMK Kiansantang Kota Bandung termasuk ketegori tinggi. Indikator tertinggi berada pada indikator inventarisasi yang dipersepsi, sedangkan indikator terendah berada pada indikator perencanaan yang dipersepsi. 2) persepsi guru terhadap efektivitas proses pembelajaran di SMK Kiansantang Kota Bandung termasuk ketegori tinggi. Indikator tertinggi berada pada indikator interaksi siswa pada proses pembelajaran, sedangkan indikator terendah berada pada indikator guru pada proses pembelajaran. 3) Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari hasil uji korelasi diperoleh Implikasi variabel X dengan variabel Y positif, dengan demikian hipotesis nol ditolak dan tentu saja hipotesis alternatif yang menyatakan "Terdapat Implikasi positif antara pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan terhadap efektivitas proses pembelajaran", diterima. Namun demikian efektivitas proses pembelajaran tidak hanya berImplikasi dengan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan saja, ada faktor lain (epsilon) yang juga berStudi Implikasi , yang tidak dikaji dalam penelitian ini.