INVASI JERMAN TERHADAP PERANCIS PADA TAHUN 1940: Studi Kasus Invasi Jerman Terhadap Perancis Melalui Ardennes

Skripsi ini berjudul "Invasi Jerman Terhadap Prancis Pada Tahun 1940 (Studi Kasus Invasi Jerman Terhdap Prancis Melalui Ardennes)". Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah "mengapa Jerman melakukan invasi terhadap Prancis melalui Ardennes pada tahun 1940". Masalah uta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Letare Arnaldo Manurung, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-10-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_91879
042 |a dc 
100 1 0 |a Letare Arnaldo Manurung, -  |e author 
245 0 0 |a INVASI JERMAN TERHADAP PERANCIS PADA TAHUN 1940: Studi Kasus Invasi Jerman Terhadap Perancis Melalui Ardennes 
260 |c 2012-10-30. 
500 |a http://repository.upi.edu/91879/1/s_sej_0700637_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/91879/2/s_sej_0700637_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/91879/3/s_sej_0700637_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/91879/4/s_sej_0700637_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/91879/5/s_sej_0700637_bibliography.pdf 
520 |a Skripsi ini berjudul "Invasi Jerman Terhadap Prancis Pada Tahun 1940 (Studi Kasus Invasi Jerman Terhdap Prancis Melalui Ardennes)". Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah "mengapa Jerman melakukan invasi terhadap Prancis melalui Ardennes pada tahun 1940". Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi tiga pertanyaan penelitian, yaitu (1) Apa latar belakang Jerman melakukan invasi terhadap Prancis melalui Ardennes pada tahun 1940?; (2) Bagaimana proses berlangsungnya invasi Jerman terhadap Prancis melalui Ardennes pada tahun 1940?; (3) Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari invasi Jerman terhadap Prancis melalui Ardennes pada tahun 1940?Metode yang digunakan adalah metode historis dengan melakukan empat langkah penelitian yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sedangkan untuk pengumpulan data penulis melakukan teknik studi literatur yaitu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan kajian penulis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner dengan mengambil konsep dari adalah ilmu Sosiologi dengan mengambil teori Konflik; ilmu Geografi dan Politik dengan mengambil konsep Geopolitik; dan ilmu Militer dengan mengambil Teori Perang, Teori Blitzkrieg dan konsep Kavaleri.Bedasarkan hasil penelitian, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan. Pertama, kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I memicu semangat balas dendam (revanche idée). Hal ini ditengarai menjadi salah satu akar permasahan yang membuat Perang Dunia kembali terjadi. Selain itu teori Ruang Hidup yang menyebabkan semangat Lebensraum Jerman dan Teori Daerah Jantung (Heart Land) memberi pengaruh dalam kebijakan politik Jerman untuk melakukan ekspansinya. Kedua, penerapan konsep Blitzkrieg sebagai sebuah taktik yang dapat mempercepat jalannya operasi sekaligus mengurangi jumlah kerugian nyawa pasukan yang lebih besar. Pengalaman di Prancis menunjukkan bahwa unsur kejutan menjadi inti dari konsep tersebut, sehingga musuh dibuat terpukul bukan saja secara fisik tetapi juga moral. Ketiga, perbedaan strategi antara Jerman dengan Prancis memberi pengaruh terhadap keberhasilan Jerman menerobos masuk ke wilayah Prancis. Manstein juga berhasil mengecoh Sekutu dengan menjadikan Army Group B sebagai poros utama penyerangan yang akan dilancarkan menuju Ardennes. Sementara Sekutu (Inggris-Prancis) memfokuskan diri pada Rencana Dyle yang diharapkan dapat mengahadang Jerman di Belgia. Ardennes yang merupakan wilayah yang dipenuhi dengan hutan dan lembah, secara strategi militer Ardennes dianggap menjadi penghalang alami dan efektif. Hal ini cukup menjelaskan mengapa Komando Tinggi Perancis tidak memperhitungkan prioritas sektor pengaturan pertahanan di wilayah ini. Namun hasilnya kelak tentara Sekutu yang telah terkecoh dapat dipisahkan oleh tentara Jerman dengan melalui daerah ini dan berujung pada peristiwa evakuasi Dunkirk. Keempat, kemenangan tentara Jerman atas tentara Prancis sebagai perbedaan dalam taktik, usia jenderal-jederal dan perbedaan mental jendralnya. De Gaulle, serupa dengan Guderian-sesuai dengan teori Liddell Hart yang menyatakan bahwa kendaraan berlapis baja berupa tank harus dipusatkan, harus merupakan suatu divisi yang otonom, yang dapat bergerak cepat dan dalam jumlah besar, untuk mematahkan front musuh. Tetapi jenderal-jenderal Prancis hanya menganggap tank itu sebagai senjata pembantu infantri dan bukan senjata otonom. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a D731 World War II 
690 |a DC France 
690 |a DD Germany 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/91879/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/91879  |z Link Metadata