HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MOTIVASI OLEH PIMPINAN TERHADAP BAWAHAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA DINAS PEMAKAMAN DAN PERTAMANANKOTA BANDUNG

Seorang pemimpin mempunyai peran yang sangat dominan dalam organisasi yang dipimpinnya, tetapi tidak berarti mengurangi atau mengabaikan peran bawahan. Apabila para pegawai mau bekerja secara giat, maka akan tercapailah tujuan dari organisasi tersebut secara optimal. Agar pegawai bekerja lebih giat,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fitria Asri Nur Soraya, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-07-06.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Seorang pemimpin mempunyai peran yang sangat dominan dalam organisasi yang dipimpinnya, tetapi tidak berarti mengurangi atau mengabaikan peran bawahan. Apabila para pegawai mau bekerja secara giat, maka akan tercapailah tujuan dari organisasi tersebut secara optimal. Agar pegawai bekerja lebih giat, maka mereka perlu diberikan motivasi dengan berbagai cara. Baik secara materi atau non-materi maupun kebutuhan fisik atau rohani. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan hubungan antara pemberian motivasi kerja dengan efektivitas kerja pegawai pada Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung. Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah sejauh mana hubungan antara pemberian motivasi kerja dengan efektivitas kerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penggunaan metode ini tertuju pada pemecahan masalah yang ada sekarang ini. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung dengan sampel sebanyak 78 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi Rank Spearman. Secara garis besar pemberian motivasi kerja dan efektivitas kerja pegawai pada pada Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung ini sudah baik, tetapi ada beberapa hal yang belum optimal, yaitu seperti sikap empati dari pimpinan terhadap bawahannya. Pimpinan harus mampu menempatkan diri pada peranan atau posisi bawahan, dan juga harus mampu memahami kesulitan bawahan. Pegawai pun dituntut agar lebih baik lagi dalam pencapaian target/jumlah dalam pelaksanaan kerja dengan melaksankan kerja dengan baik, dan bisa menyesuaikan penggunaan waktu dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Item Description:http://repository.upi.edu/91958/1/s_l5151_0608401_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/91958/2/s_l5151_0608401_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/91958/3/s_l5151_0608401_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/91958/4/s_l5151_0608401_bibliography.pdf