PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAPPROFITABILITAS PADA BANK-BANK GO PUBLIC

• Main Author: Hendri Iskandar, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-01-23.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/92006/1/s_l5051_033908_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/92006/2/s_l5051_033908_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/92006/3/s_l5051_033908_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/92006/4/s_l5051_033908_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai turunnya profitabilitas pada bank-bank go public. Banyak faktor yang menyebabkan turunnya profitabilitas bank-bank go public, salah satu penyebabnya adalah tiingginya kredit bermasalah yang dialami oleh bank-bank go public. Tingginya kredit bermasalah akan berdampak terhadap tingkat kesehatan bank, padahal sekarang ini bank-bank di Indonesia dituntut untuk memiliki tingkat kesehatan yang bagus supaya dapat bersaing dengan bank-bank asing. Berdasarkan masalah penelitian tersebut, maka akan dilakukan penelitian bank-bank yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kredit bermasalah yang diukur dengan non performing loan (NPL), sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah tingkat profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA). Penelitian ini adalah penelitian populasi, yaitu menggunakan seluruh populasi untuk dijadikan sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data sekunder, kemudian pengujian hipotesis akan menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit bermasalah yang dihadapai oleh bank-bank go public masih tinggi diatas standar Bank Indonesia sebesar 5%, sedangkan profitabilitas bank-bank go public masih rendah. Kemudian pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas yakni sebesar 74,4%, dan mempunyai pengaruh negatif. Penulis menyarankan agar bank-bank go public dalam menyalurkan kreditnya harus berhati-hati karena resiko kredit sangat tinggi, yang dapat mempengaruhi kemampuan menghasilkan laba bersih.