MODEL PERMAINAN OLAHRAGA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMAPUAN MOTORIK PADA ANAK AUTIS

• Main Author: Eko Prasetyo, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-02-16.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/92262/1/s_ikor_060343_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/92262/2/s_ikor_060343_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/92262/3/s_ikor_060343_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/92262/4/s_ikor_060343_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/92262/5/s_ikor_060343_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General); LC Special aspects of education

Autisme menurut istilah ilmiah kedokteran, psikiatri, dan psikologi termasuk dalam gangguan perkembangan perpasif (pervasive developmental disorders). Secara khas gangguan yang termasuk dalam kategori ini ditandai dengan distorsi perkembangan fungsi psikologis dasar majemuk yang meliputi perkembangan keterampilan sosial dan berbahasa seperti perhatian, persepsi, daya nilai terhadap realitas, dan gerakan-gerakan motorik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan respon yang dimiliki oleh anak penyandang autis, yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan motoriknya seperti berjalan, berlari, meloncat, menekuk, melempar dan menangkap. Model permainan olahraga yang diterapkan yaitu terapi bermain yang berbentuk permainan-permainan olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan anak autis. Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dan tujuan yang ingin dicapai adalah metode eksperimen, yaitu mencobakan suatu treatment atau perlakuan yaitu terapi bermain kepada anak autis dan di akhiri dilihat dampak atau hasil dari treatment terapi bermain tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes, observasi dan studi dokumentasi, diperoleh gambaran bahwa perilaku anak autis yang kurang merespon pada lingkungan luar dapat dilatih dan ditingkatkan kemampuan responnya baik melalui pendengaran, penglihatan, peraba sehingga anak autis tersebut melakukan aktifitas permainan olahraga sehingga berpengaruh terhadap proses peningkatan kemampuan motorik pada anak penyandang autis.