EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TRAINING INQUIRY DALAM KELOMPOK KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA KOMPETENSI MENGUASAI KONSEP LISTRIK DAN ELEKTRONIKA

Hasil observasi awal dari kegiatan pembelajaran mata diklat Dasar Kompetensi Kejuruan pada kompetensi Menguasai Konsep Listrik dan Elektronika memiliki beberapa kendala, seperti proses pembelajaran berpusat pada guru, kurangnya keaktifan siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kurangnya keter...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Roer Eka Pawinanto, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-01-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Hasil observasi awal dari kegiatan pembelajaran mata diklat Dasar Kompetensi Kejuruan pada kompetensi Menguasai Konsep Listrik dan Elektronika memiliki beberapa kendala, seperti proses pembelajaran berpusat pada guru, kurangnya keaktifan siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, kurangnya keterbukaan dan kegiatan interaksi antara guru-siswa dan interaksi siswa-siswa. Hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) hanya 3,45% dari 29 siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan profil kegiatan pembelajaran, sehingga dari hasil gambaran tersebut peneliti bersama guru dapat menyusun rencana perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi aktivitas guru, pedoman observasi aktivitas siswa, pedoman penilaian aspek psikomotor dan afektif, lembar evaluasi akhir pembelajaran, dan lembar penilaian praktikum. Hasil penelitian setelah dilakukan tindakan, observasi dan refleksi diperoleh peningkatan kualitas mengajar guru pada siklus I sebesar 2,55 (pada skala 4) dengan kategori 'sedang', pada siklus II sebesar 2,76 dengan kategori 'sedang' dan pada siklus III sebesar 3,38 dengan kategori 'baik'. Jumlah siswa yang aktif sesuai dengan pengamatan dilapangan pada siklus I sebesar 52,96% (pada skala 100), pada siklus II sebesar 69,46% dan pada siklus III sebesar 76,35% dari seluruh siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran training inquiry dalam kelompok kooperatif. Hasil belajar siswa pada setiap siklus diperoleh nilai rata-rata pada siklus I sebesar 54,14; pada siklus II sebesar 74,48 dan pada siklus III sebesar 85,86. Hasil penilaian aspek psikomotor pada siklus I dan II berkategori 'cukup terampil'; silus III berkategori 'terampil'. Hasil penilaian aspek afektif pada siklus I dan II berkategori 'netral'; siklus III berkategori 'positif'. Efektivitas pembelajaran pada siklus I dan II berkategori 'sedang'; pada siklus III berkategori 'tinggi'. Nilai rata-rata kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada siklus I bernilai 66,7 (pada skla 100), siklus II bernilai 70, dan pada siklus III bernilai 82,67. Dari hasil wawancara dengan guru DKK dan siswa, pembelajaran training inquiry dalam kelompok kooperatif mampu membangkitkan motivasi, memberikan kebebasan mengemukakan pendapat, lebih terarah dalam mengikuti pembelajaran dan lebih efektif dalam memanfaatkan waktu belajar. Kegiatan interaksi guru-siswa dan siswa-siswa lebih terbuka sehingga kesulitan siswa bisa teratasi. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan selama penerapan model pembelajaran training inquiry dalam kelompok kooperatif dapat meningkatkan aktivitas kegiatan pembelajaran guru dan siswa serta hasil belajar siswa
Item Description:http://repository.upi.edu/92339/1/s_e5321_0607665_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/92339/1/s_e5321_0607665_bibliography.pdf