EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PROGRAM FLASH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI PRINSIP KERJA TRANSISTOR PADA MATA DIKLAT MENGUASAI DASAR-DASAR ELEKTRONIKA DI SMKN 7 BALEENDAH

• Main Author: Anggoro, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-01-28.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/92361/1/s_e0451_055501_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/92361/2/s_e0451_055501_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/92361/3/s_e0451_055501_bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/92361/4/s_e0451_055501_chapter5.pdf
• Keywords: L Education (General)

Program diklat Menerapkan Dasar-dasar Elektronika merupakan suatu program diklat yang diberikan di kelas X semester pertama. Program diklat ini memberi bekal dasar bagi program diklat yang akan dipelajari pada materi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Elektronika. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan judul "Efektivitas Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Program Flash Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengenai Prinsip Kerja Transistor pada Mata Diklat Menguasai Dasar-Dasar Elektronika di SMKN 7 Baleendah" dengan teknik penelitian tindakan kelas (classroom action research), dimana terdapat tiga siklus yang tiap siklusnya terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data tentang keaktifan siswa diperoleh dari lembar observasi psikomotorik, afektif dan lembar observasi aktivitas siswa, sedangkan hasil belajar diperoleh dari pretes dan posttest tiap siklus. Data tentang kegiatan guru dalam proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru. Dari hasil penelitian, setelah dilakukan tindakan didapat adanya peningkatan hasil belajar dan aktifitas guru dan siswa pada setiap siklusnya. kualitas mengajar guru pada siklus I sebesar 2,52 (pada skala 4) dengan kategori 'sedang', pada siklus II sebesar 3,31 dengan kategori 'baik' dan pada siklus III sebesar 3,75 dengan kategori 'sangat baik'. Jumlah siswa yang aktif sesuai dengan pengamatan dilapangan pada siklus I sebesar 38,3% (pada skala 100); pada siklus II sebesar 57,14% dan pada siklus III sebesar 72,57%. Hasil belajar siswa pada aspek kognitif setiap siklus diperoleh nilai rata-rata pada siklus I sebesar 71,22; pada siklus II sebesar 74,0 dan pada siklus III sebesar 84,16. Dengan jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 pada siklus I sebanyak 23 siswa, pada siklus II sebanyak 31 siswa, dan pada siklus III sebanyak 35 siswa. Aspek afektif siswa siklus pertama sebesar 63,04 (pada skala 100) dengan kategori netral, siklus kedua sebesar 76,96 dengan kategori positif, dan pada siklus ketiga sebesar 86,79 dengan kategori positif. Aspek psikomotor siswa siklus pertama sebesar 71,79 (skala 100) dengan kategori cukup terampil, siklus kedua sebesar 77,5 dengan kategori terampil, dan siklus ketiga sebesar 87,5 dengan kategori terampil. Dari hasil wawancara dengan guru MDDE dan observasi dikelas, pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif menemui beberapa kendala diantaranya seperti kurang terciptanya diskusi antar siswa, ruang kelas yang terlalu luas, serta harus tersedianya instalasi listrik dan LCD Projector. Adapun kelebihan pembelajaran dengan multimedia pembelajaran interaktif diantaranya seperti belajar menjadi mudah dimengerti, membantu guru dalam memberikan stimulus tambahan bagi siswa, sehingga memberikan respon yang reaktif dari siswa dan pembelajaran dikelas terasa menyenangkan.