PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP POLA-POLA KEJAHATAN : Studi Deskriptif di Lembaga Pemasyarakatan Sumedang dan Lembaga Pemasyarakatan Cirebon

Lingkungan yang rentan untuk lahirnya kejahatan adalah lingkungan sosial yang kritis. Maka dari itu, pola-pola kejahatan maupun frekuensinya antara satu tempat dengan tempat lain tentunya akan berbeda. Misalnya saja antara kota besar dengan kota kecil, akan terdapat perbedaan pola kejahatan disini....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Galung Hari Wibowo, - (Author)
Format: Book
Published: 2012-06-18.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_92421
042 |a dc 
100 1 0 |a Galung Hari Wibowo, -  |e author 
245 0 0 |a PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP POLA-POLA KEJAHATAN : Studi Deskriptif di Lembaga Pemasyarakatan Sumedang dan Lembaga Pemasyarakatan Cirebon 
260 |c 2012-06-18. 
500 |a http://repository.upi.edu/92421/1/s_pkn_045791_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/92421/2/s_pkn_045791_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/92421/3/s_pkn_045791_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/92421/4/s_pkn_045791_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/92421/5/s_pkn_045791_bibliography.pdf 
520 |a Lingkungan yang rentan untuk lahirnya kejahatan adalah lingkungan sosial yang kritis. Maka dari itu, pola-pola kejahatan maupun frekuensinya antara satu tempat dengan tempat lain tentunya akan berbeda. Misalnya saja antara kota besar dengan kota kecil, akan terdapat perbedaan pola kejahatan disini. Orang-orang yang tinggal dalam daerah yang sama tentu mendapat kondisi geografi yang sama, tetapi pola-pola tingkah laku berbeda-beda. Pengaruh geografi hanyalah merupakan salah satu saja dari pengaruh lingkungan yang tak terhitung terhadap individu dan memberikan kondisi-kondisi tertentu. Selebihnya, lingkungan sosial turut pula mempengaruhi pola-pola tingkah laku kejahatan. Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Sumedang adalah dua wilayah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki pola-pola kejahatan yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, baik lingkungan fisik (geografis) maupun lingkungan non fisik (sosial). Berdasarkan fenomena di tersebut, penulis tertarik untuk meneliti dan membandingkan seberapa besarkah pengaruh lingkungan terhadap pola-pola kejahatan yang terjadi di wilayah Pantura dan wilayah Priangan dan bermaksud menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul "Pengaruh Lingkungan terhadap Pola-pola Kejahatan di LP Cirebon dan LP Sumedang". Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2007:56) metode deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan mencari hubungan variable itu dengan variable yang lain. Penelitian deskriptif di sini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran tentang pengaruh lingkungan terhadap pola-pola kejahatan yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu lingkungan sebagai variabel bebas (X) dan pola-pola kejahatan sebagai variabel terikat (Y). Berdasarkan hasil penelitian, maka Pola kejahatan yang menyebabkan para responden masuk ke LP Sumedang dan LP Cirebon memiliki perbedaan. Di LP Sumedang, jenis kejahatan paling banyak frekuensinya secara berturut-turut adalah: pertama, kejahatan tindakan asusila. Kedua, pencurian. Dan ketiga, penyalahgunaan narkoba. Sedangkan di LP Cirebon, jenis kejahatan yang paling banyak frekuensinya secara berturut-turut adalah: pertama, perampokan. Kedua, pencurian. Ketiga, perkosaan. Keempat, pembunuhan. Kelima, tindakan asusila. Dan keenam, penyalahgunaan narkoba. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola kejahatan di LP Sumedang dan LP Cirebon adalah pengaruh minuman keras dan dorongan pemenuhan kebutuhan ekonomi. Artinya pola/gaya hidup yang dekat dengan minuman keras serta pemenuhan kebutuhan ekonomi menjadi faktor penting penyebab lahirnya jenis kejahatan tersebut. selain itu, sikap hidup responden terutama yang berasal dari desa yang datang ke kota dianggap memiliki korelasi tinggi terhadap lahirnya tindak kejahatan.. Lingkungan yang paling besar mempengaruhi mereka adalah lingkungan teman pergaulan. Baik di LP Sumedang maupun di LP Cirebon, responden terbukti dalam penelitian bahwa teman pergaulan adalah pihak yang memiliki andil besar dalam mempengaruhi mereka berbuat jahat. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a HN Social history and conditions. Social problems. Social reform 
690 |a K Law (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/92421/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/92421  |z Link Metadata