PEMIKIRAN FUKUZAWA YUKICHI MENGENAI MODERNISASI JEPANG

• Main Author: Lara Nurhaida, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-08-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata

Summary

Skripsi ini berjudul Pemikiran Fukuzawa Yukichi Mengenai Modernisasi Jepang. Adapun rumusan permasalahan dalam skripsi ini diantaranya adalah mengenai bagaimana keadaan masyarakat Jepang pada abad ke-19, bagaimana latar belakang kehidupan Fukuzawa Yukichi, bagaimana pandangan Fukuzawa Yukichi mengenai peradaban, bagaimana pemikiran Fukuzawa Yukichi dalam bidang pendidikan, dan bagaimana pemikiran Fukuzawa Yukichi dalam bidang pemerintahan. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode historis yaitu menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Metode historis ini prosesnya mencakup empat hal. Pertama adalah Heuristik, kedua adalah Kritik dan Analisa Sumber, ketiga merupakan Interpretasi, dan yang terakhir adalah Historiografi yang merupakan tahap akhir dari penelitian dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Keadaan masyarakat Jepang pada abad ke-19 tertinggal jauh dari Barat dikarenakan Pemerintah Jepang memberlakukan politik Isolasi (sakoku Jidai) sehingga hubungan dengan negara luar tertutup. Pada masa politik isolasi masyarakat Jepang memiliki sistem stratifikasi sosial yang bercorak feodalistik. Masa isolasi tersebut berakhir saat Amerika mengirim Komodor AS, Matthew Perry. Jepang mulai membuka diri dengan dunia luar. Pemerintah Jepang melakukan perbaikan di segala bidang untuk memodernisasikan Jepang dan mengejar ketertinggalannya dari Barat, lahirlah tokoh-tokoh modernisasi Jepang, salah satunya adalah Fukuzawa Yukichi. Fukuzawa Yukichi juga merupakan tokoh modernisasi Jepang yang memiliki gagasan cemerlang. Gagasan yang terkenal tertulis dalam bukunya yang berjudul "Gakumon no Susume". Pada bagian pendahuluan buku tersebut, Fukuzawa Yukichi menuliskan "Sebagai jalan yang paling ampuh untuk mencapai tujuan negara adalah melalui pendidikan sebab Tuhan tidak menempatkan seseorang di atas atau di bawah yang lain". Hal tersebut merupakan kepercayaan baru bagi bangsa Jepang yang menegaskan bahwa kedudukan manusia adalah sama

Item Description

http://repository.upi.edu/92489/1/t_sdt_0808653_tabel_of_content%281%29.pdf
http://repository.upi.edu/92489/2/t_sdt_0808653_chapter1%281%29.pdf
http://repository.upi.edu/92489/3/t_sdt_0808653_chapter3%281%29.pdf
http://repository.upi.edu/92489/4/t_sdt_0808653_chapter5%281%29.pdf
http://repository.upi.edu/92489/5/t_sdt_0808653_bibliography%281%29.pdf