DENTIFIKASI FASILITAS BELAJAR FISIKSEKOLAH DASAR ALAM BANDUNG
Filsuf Yunani, Aristoteles, pernah mengatakan pentingnya belajar dari pengalaman. Ia menyampaikan bahwa, "Apa yang harus kita pelajari, kita pelajari sambil melakukannya. (What we have to learn to do, we learn by doing)". Ahli psikologi pendidikan Harvard, Howard Gardner telah mengidentifi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010-08-24.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Filsuf Yunani, Aristoteles, pernah mengatakan pentingnya belajar dari pengalaman. Ia menyampaikan bahwa, "Apa yang harus kita pelajari, kita pelajari sambil melakukannya. (What we have to learn to do, we learn by doing)". Ahli psikologi pendidikan Harvard, Howard Gardner telah mengidentifikasi perbedaan antara pendidikan sekolah dan pendidikan di luar ruang (outdoor education). Pendidikan sekolah atau yang sering disebut scholastic knowledge, pendidikan model ini cenderung bersifat teoritis. Di sisi lain, belajar di luar ruang lebih mengedepankan metode connected knowing yaitu menghubungkan antara pengetahuan dengan dunia nyata. Saat ini terdapat Sekolah Alam yang mengedepankan proses pembelajaran praktik, pembelajaran dilakukan di luar dan di dalam ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kurikulum, proses pembelajaran, fasilititas ruang belajar, fungsi ruang belajar, bentuk ruang belajar, material ruang belajar, dan tata letak ruang belajar di Sekolah Alam Bandung. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif, teknik pengupulan data dilakukan dengan cara literature, observasi, dan dokumentasi. Elemen yang diteliti yaitu Sekolah Dasar Alam Bandung. Sekolah menyediakan ruang belajar dari lingkungan sekitarnya. Ruang-ruang tersebut dijadikan laboratorium alam, karena bentuknya yang alami. Ruang-ruang tersebut adalah lapangan, kolam, kebun, sawah, taman bermain, dan kandang. Namun terdapat pula ruang belajar berbentuk ruangan, yaitu ruang kelas (saung), ruang perpustakaan, dan musholla. Bentuk ruang belajar di Sekolah Alam Bandung dibuat berbentuk saung untuk menghadirkan nuansa alami. Atap berbentuk plana, lantai dari susunan papan kayu, dan dinding yang sangat terbuka berupa susunan kayu yang memagari sekeliling bangunan. Tetapi konsep bangunan tidak sesuai dengan nama yang diberikan. Material yang digunakan berasal dari bahan alam yang dapat di daur ulang. Pamilihan bahan dari alam juga dipilih untuk mamberikan kesan alami dalam bangunan. Sekolah alam terletak di lingkungan perbukitan, sekolah didesain dengan mengikuti bentuk lingkungan yang sudah ada. Bangunan ruang kelas yang berupa saung memungkinkan untuk mempertahankan perbukitan tersebut tetap terjaga kesuburan dan penghijauannya. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/92812/3/s_e0151_0606370_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/92812/5/s_e0151_0606370_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/92812/1/s_e0151_0606370_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/92812/2/s_e0151_0606370_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/92812/4/s_e0151_0606370_bibliography.pdf |