PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDARKOMPETENSI PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEMBAHAN BAKAR BENSIN DI SMKN 9 GARUT
Skripsi ini berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin Di SMKN 9 Garut". Permasalahan dalam penelitian ini bermula dari adanya hasil belajar siswa yang masih belum...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010-08-30.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Skripsi ini berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Standar Kompetensi Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin Di SMKN 9 Garut". Permasalahan dalam penelitian ini bermula dari adanya hasil belajar siswa yang masih belum mampu memperoleh nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM), yaitu ≥ 70. Hal ini disebabkan karena pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab (model pembelajaran koonvensional) yang menyebabkan kurangnya motivasi siswa. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MO 1. Adapun upaya yang dilakukan oleh peneliti yakni dengan cara menerapkan model pembelajaran experiential learning. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), oleh karena itu dalam penelitian ini tidak ada rangkaian prosedur yang dapat diikuti secara otomatis, melainkan merupakan interaksi yang kompleks antara dunia konseptual dengan dunia empiris. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI MO 1 di SMK Negeri 9 Garut dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Hasil analisis data diperoleh bahwa setelah penerapan pembelajran experiential learning, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi pada siklus I adalah aspek kognitif 90,83 (lulus amat baik), aspek psikomotor 64,78 (cukup terampil), dan aspek afektif 64,468 (netral). Pada siklus II adalah aspek kognitif 96,92 (lulus amat baik), aspek psikomotor 75,22 (terampil), dan aspek afektif 65,598 (netral). Pada siklus III adalah aspek kognitif 95 (lulus amat baik), aspek psikomotor 92,22 (sangat terampil), dan aspek afektif 70,398 (netral). Hasil belajar aspek konitif nilai rata-rata ≥ 70. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan penerapan pembelajaran experiential learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/92857/2/s_e0551_054929_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/92857/1/s_e0551_054929_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/92857/1/s_e0551_054929_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/92857/3/s_e0551_054929_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/92857/4/s_e0551_054929_bibliogrhafy.pdf |