PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

Komitmen organisasi dapat dilihat dari beberapa indikasi, di antaranya rendahnya tingkat perpindahan (turn over), keterlambatan kerja dibatasi, rendahnya tingkat absensi dan meningkatkan prestasi kerja. Menciptakan komunikasi di dalam organisasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan komitmen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rosita, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-01-18.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Komitmen organisasi dapat dilihat dari beberapa indikasi, di antaranya rendahnya tingkat perpindahan (turn over), keterlambatan kerja dibatasi, rendahnya tingkat absensi dan meningkatkan prestasi kerja. Menciptakan komunikasi di dalam organisasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan komitmen pegawai terhadap organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, penggunaan metode ini tertuju pada pemecahan masalah yang ada saat ini, meliputi analisis dan interpretasi data. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi sederhana dan uji signifikansi dengan koefisien F. Dari hasil penelitian, untuk komunikasi vertikal diperoleh skor sebesar 87,40% dari skor kriterium, ini menunjukkan persepsi karyawan terhadap komunikasi vertikal adalah "tinggi". Untuk komunikasi horizontal diperoleh skor sebesar 89,82% dari skor kriterium, ini menunjukkan persepsi karyawan terhadap komunikasi horizontal adalah "tinggi". Sedangkan untuk komitmen organisasi diperoleh skor sebesar 87,40% dari skor kriterium, ini menunjukkan persepsi karyawan terhadap komitmen organisasi adalah "tinggi" Hasil analisis data menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan berpola linier. Persamaan regresi untuk variabel X1 dan Y adalah %4;=41,463+0,26X, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit pada komunikasi vertikal, maka akan terjadi peningkatan terhadap komitmen organisasi sebesar 0,26. Kontribusi komunikasi vertikal terhadap komitmen organisasi diperoleh sebesar 13,69% dan sisanya ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Dari hasil uji signifikansi dengan koefisien F diperoleh Fhitung > Ftabel atau 8,50>4,02, maka hipotesis 1 yang menyatakan "komunikasi vertikal berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi" diterima. Sedangkan persamaan regresi untuk variabel X2 dan Y adalah %4;=44,025+0,26X, hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu unit pada komunikasi horizontal, maka akan terjadi peningkatan terhadap komitmen organisasi sebesar 0,26. Kontribusi komunikasi horizontal terhadap komitmen organisasi diperoleh sebesar 6,76% dan sisanya ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Dari hasil uji signifikansi dengan koefisien F diperoleh Fhitung > Ftabel atau 4,90>4,02, maka hipotesis 2 yang menyatakan "komunikasi horizontal berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi" diterima. Dari kedua hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi vertikal lebih berpengaruh terhadap komitmen organisasi bila dbandingkan dengan komunikasi horizontal.
Item Description:http://repository.upi.edu/92897/4/s_pe_030078_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/92897/5/s_pe_030078_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/92897/3/s_pe_030078_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/92897/1/s_pe_030078_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/92897/2/s_pe_030078_bibliography.pdf