PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE PADA MATA DIKLAT TEORI DASAR ELEKTRONIKA DI BALAI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN (BPTP) BANDUNG

• Main Author: Syarif Hasanudin, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2009-07-09.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/92909/5/s_e0451_043806_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/92909/4/s_e0451_043806_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/92909/1/s_e0451_043806_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/92909/2/s_e0451_043806_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/92909/3/s_e0451_043806_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Penelitian tentang Perbandingan Metode Pembelajaran Learning Cycle Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share Terhadap Prestasi Belajar Siswa ditinjau berdasarkan Hasil Belajar Siswa pada Program Diklat Teori Dasar Elektronika di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP) Bandung, bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara penggunaan metode pembelajaran Learning Cycle dan metode pembelajaran teknik think pair share dengan membandingkan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan subyek terdiri dari dua kelas yaitu kelas 2-B (Metode TPS) dan 2-C (Metode Learning Cycle). Pengumpulan data dilakukan dengan tes tertulis. Pengolahan data dilakukan dengan uji t dua sampel tidak berhubungan atau uji t sampel bebas (independent sample t test) menggunakan program Microsoft Excel XP dan perhitungan manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara model pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share (0,68) dan Learning Cycle (0,43) dengan thitung = 5,099, sehingga diperoleh thitung > ttabel (97,5%)(58) (2,00). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share lebih baik dibandingkan dengan Model Pembelajaran Learning Cycle dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini masih diragukan, apakah penerapan model pembelajaran yang berhasil atau siswa tersebut sudah berbeda kemampuannya dari tes awal penelitian. Kesemua hal tersebut diakibatkan karena sebagai peneliti tidak berwenang membuat kelas secara acak untuk kepentingan balancing atau menyeimbangkan kemampuan rata-rata kelas dan hanya bisa melakukan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada.