PENGARUH BIAYA PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN TERHADAP PENJUALAN BERSIHPADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARAUNIT PATAL BANJARAN

PT Industri Sandang Nusantara (Persero) Unit Patal Banjaran merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang tekstil yang mempunyai persaingan yang cukup ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk bisa menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang ber...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Susan Septuani, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-01-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:PT Industri Sandang Nusantara (Persero) Unit Patal Banjaran merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang tekstil yang mempunyai persaingan yang cukup ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk bisa menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dan dengan harga yang bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya perbaikan dan pemeliharaan terhadap penjualan bersih. Variabel yang diteliti adalah variabel biaya perbaikan dan pemeliharaan dan variabel penjualan bersih. Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya perbaikan dan pemeliharaan bagian produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verivikatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran ilmu pengetahuan, atau disebut pula penelitian yang bertujuan menguji hipotesis yaitu menguji adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih yang telah dirumuskan sebagai hipotesis. Adapun hipotesis yang akan diuji yaitu terdapat pengaruh positif antara biaya perbaikan dan pemeliharaan dengan penjualan bersih. Untuk mengetahui pengaruh antara biaya perbaikan dan pemeliharaan dengan penjualan bersih, penulis melakukan uji regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS versi 13.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya perbaikan dan pemeliharaan bagian produksi berpengaruh positif (14.505) terhadap penjualan bersih. Sedangkan uji ANOVA atau F test, didapat F hitung sebesar 11.378 dengan tingkat signifikansi 0,003. Oleh karena probabilitas 0,003 lebih kecil dari 0,050, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara variabel biaya perbaikan dan pemeliharaan bagian produksi dengan penjualan bersih. Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah diharapkan perusahaan lebih efisien dan efektif lagi dalam mengalokasikan biaya perbaikan dan pemeliharaan.
Item Description:http://repository.upi.edu/93119/3/s_pe_022471_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93119/4/s_pe_022471_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93119/1/s_pe_022471_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93119/2/s_pe_022471_bibliography.pdf