PRESENTASE KEKERABATAN DAN MASA PISAH BAHASA SERAWAI DAN BAHASA KAUR DI PROVINSI BENGKULU: SUATU ANALISIS SINKRONIS

ABSTRAK PERSENTASE KEKERABATAN DAN MASA PISAH BAHASA SERAWAI DAN BAHASA KAUR DI PROVINSI BENGKULU (Suatu Analisis Sinkronis) NERY FITRIANI 044210 Penelitian ini berjudul Persentase Kekerabatan dan Masa Pisah Bahasa Serawai dan Bahasa Kaur di Provinsi Bengkulu. Adapun yang melatarbelakangi penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Neri Fitriani, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-08-08.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:ABSTRAK PERSENTASE KEKERABATAN DAN MASA PISAH BAHASA SERAWAI DAN BAHASA KAUR DI PROVINSI BENGKULU (Suatu Analisis Sinkronis) NERY FITRIANI 044210 Penelitian ini berjudul Persentase Kekerabatan dan Masa Pisah Bahasa Serawai dan Bahasa Kaur di Provinsi Bengkulu. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pengelompokan rumpun bahasa Austronesia yang dilakukan oleh Dyen membaginya atas beberapa subrumpun, di antaranya adalah subrumpun Indonesia Barat (Hesperonesia). Menurut Dyen (dalam Keraf, 1991 : 206-213), bahasa Serawai dan bahasa Kaur merupakan bahasa sekerabat yang termasuk dalam kelompok Melayu Tengah (bentuk antara Minangkabau dan Melayu). Berdasarkan pernyataan itulah peneliti bermaksud membuktikan pendapat Dyen dengan menghitung daftar kosakata pokok sama dan mirip bahasa Serawai dan bahasa Kaur untuk mengetahui persentase kekerabatan dan masa pisah kedua bahasa tersebut dengan menggunakan rumus leksikostatistik dan glotokronologi. Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan masalah sebagai berikut (1) berapa besar tingkat kekerabatan bahasa Serawai dan bahasa Kaur; (2) berapa lama kedua bahasa tersebut terpisah. Tujuan penelitian ini adalah ingin membuktikan teori Dyen yang menyebutkan bahwa bahasa Serawai dan bahasa Kaur sekerabat. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerabatan bahasa Serawai dan bahasa Kaur dan masa pisah kedua bahasa tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pupuan lapangan. Alasan pemilihan metode tersebut karena data yang didapat relatif akurat bila dibandingkan dengan metode pupuan sinurat. Adapun teknik pengumpulan data.pada penelitian ini yaitu teknik simak libat cakap, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi atau pencatatan langsung. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) besarnya tingkat kekerabatan antara bahasa Serawai dan bahasa Kaur adalah 78%. Berdasarkan tabel tingkat persentase kekerabatan, bahasa Serawai dan bahasa Kaur termasuk ke dalam kategori bahasa dalam subrumpun, yakni subrumpun Melayu Tengah (bentuk antara Melayu dan Minangkabau). Hal tersebut dikarenakan letak geografis kedua daerah tersebut berdekatan sehingga memungkinkan terjadinya interaksi baik dari aspek perdagangan, pernikahan, dan perpindahan penduduk. (2) Bahasa Serawai dan bahasa Kaur telah terpisah dalam jangka waktu 529 hingga 647 tahun yang lalu, dan diketahui juga menurut penghitungan masa pisah bahwa terjadinya perpisahan kedua bahasa tersebut pada tahun 1361 hingga tahun 1479. Luasnya daerah yang diteliti menyebabkan penelitian ini membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Selain itu, membutuhkan informan yang tidak sedikit sehingga bantuan dan dukungan dari berbagai pihak khususnya dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah kajian mengenai bahasa daerah dan dapat menambah kosakata pada bahasa Indonesia. Penelitian mengenai bahasa daerah dapat menunjang perkembangan bahasa Indonesia karena bahasa daerah merupakan salah satu unsur pembentuk bahasa Indonesia.
Item Description:http://repository.upi.edu/93147/5/s_c0151_0474210_table_of_conetent.pdf
http://repository.upi.edu/93147/2/s_c0151_0474210_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93147/1/s_c0151_0474210_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93147/4/s_c0151_0474210_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93147/3/s_c0151_0474210_bibliografhy.pdf