PROSPEK PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI KECAMATAN CIGEDUG KABUPATEN GARUT

Di Kecamatan Cigedug yang penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, mulai memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi alternatif yaitu biogas. Sehubungan dengan itu, masalah dalam penelitian ini diantaranya bagaimana prospek pemanfaatan ko...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fujiyani Widyaninggar, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-10-14.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Di Kecamatan Cigedug yang penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, mulai memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi alternatif yaitu biogas. Sehubungan dengan itu, masalah dalam penelitian ini diantaranya bagaimana prospek pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas di Kecamatan Cigedug, apa saja keuntungan dan kerugiannya serta faktor apa saja yang menjadi hambatan pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif Adapun alasan penulis menggunakan metode deskriptif adalah untuk mengungkapkan prospek pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas sebagai energi alternatif di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut. Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah potensi, partisipasi masyarakat, keuntungan dan kerugian serta hambatan yang ada di masyarakat dalam pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut. Sedangkan variabel terikatnya yaitu prospek pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prospek pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas di Kecamatan Cigedug sangat baik dilihat dari potensi yang ada baik itu potensi bahan baku, lahan maupun potensi keterampilan masyarakat khususnya peternak dalam pengelolaan biogas. Tetapi jika dilihat dari partisipasi peternak masih rendah. Hal ini terbukti dari 1.191 peternak di Kecamatan Cigedug, hanya 32 orang yang memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas. Bagi peternak yang sudah menggunakan biogas menyatakan bahwa keuntungan memakai biogas yaitu mereka tidak usah mengeluarkan biaya untuk membeli bahan bakar lagi. Selain itu peternak juga dapat memanfaatkan bahan baku yang ada sehingga kotoran sapi tidak dibuang begitu saja ke sungai, sedangkan kerugiannya adalah modal utama pembuatan instalasi biogas yang cukup tinggi bagi peternak di Kecamatan Cigedug. Selain kerugian, ada juga faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas diantaranya pendidikan non formal yaitu kursus, pelatihan, dan penyuluhan, sikap peternak yang merasa jijik atau malas, motivasi peternak untuk mengurangi penggunaan bahan bakar konvensional atau untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke sungai, serta kebudayaan masyarakat yang belum terbiasa menerima inovasi teknologi baru yang ada di masyarakat. Program konversi minyak tanah ke LPG yang diadakan oleh pemerintah menyebabkan harga minyak tanah yang tinggi dan keberadaannya sangat langka. Tetapi dengan adanya program tersebut juga tidak menyelesaikan masalah bahan bakar di masyarakat. Banyak warga yang mencari sumber energi alternatif yang benar-benar bisa menggantikan minyak tanah dan LPG.
Item Description:http://repository.upi.edu/93276/1/s_geo_0607653_title.pdf
http://repository.upi.edu/93276/2/s_geo_0607653_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93276/3/s_geo_0607653_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93276/4/s_geo_0607653_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93276/5/s_geo_0607653_bibliografy.pdf