PENGGUNAAN PENDEKATAN MULTISENSORI UNTUK MENGHILANGKAN GANGGUAN OMISI KONSONAN NASAL (n) PADA SISWA TUNARUNGU(SINGLE SUBJECT RESEARCH PADA KELAS D1 SLB-B SUKAPURA BANDUNG)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan kehilangan fungsi pendengaran yang terjadi pada anak tunarungu, khususnya pada gangguan Omisi atau penghilangan bunyi. Omisi sering terjadi pada anak tunarungu, yang berada pada level ketunarunguan berat. Pendekatan Multisensori merupakan suatu pend...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Yazdi Andika Prima, - (Author)
Format: Book
Published: 2011-02-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan kehilangan fungsi pendengaran yang terjadi pada anak tunarungu, khususnya pada gangguan Omisi atau penghilangan bunyi. Omisi sering terjadi pada anak tunarungu, yang berada pada level ketunarunguan berat. Pendekatan Multisensori merupakan suatu pendekatan yang memberikan pelatihan dan rangsangan terhadap beramacam-macam alat indera. sehingga pengoptimalan alat-alat indera ini dapat berpengaruh positif terhadap cara pengucapan dan berbahasa anak tunarungu. Bertitik tolak dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, muncul rumusan masalah, yaitu apakah penggunaan Pendekatan Multisensori dapat menghilangkan gangguan Omisi konosonan Nasal (n) yang terjadi pada anak tunarungu kelas D1 di SLB-B Sukapura Bandung. Untuk menjawab permasalahan penelitian maka digunakan metode eksperimen dengan pendekatan Single Subject Research (SSR) dengan desain penelitian A-B-A yaitu A-1 (baseline-1), B (intervensi), dan A-2 (baseline-2). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan intervensi dengan menggunakan Pendekatan Multisensori menunjukkan adanya peningkatan pada pengucapan konsonan Nasal (n) Responden, hal ini dapat terlihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada subjek tunggal kelas D1 SLB-B sukapura kota Bandung, yang mana peningkatan mutu bicara ditandai dengan persentase mean level pada baseline-2 (72 %), lebih besar dibandingkan dengan beseline-1 (31.5 %) . Maka diperoleh kesimpulan bahwa, penggunaan Pendekatan Multisensori dapat mengurangi kelainan bicara Omisi pada siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B Sukapura Bandung Jawa Barat.
Item Description:http://repository.upi.edu/93286/3/s_plb_055125_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/93286/4/s_plb_055125_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93286/2/s_plb_055125_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93286/1/s_plb_055125_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93286/1/s_plb_055125_bibliography.pdf