PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAHUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN KELISTRIKAN OTOMOTIF(PENELITIAN TINDAKAN KELAS TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS XI MO-BSMKN 1 CIKARANG BARAT)

• Main Author: Lucky Ervianto, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2009-07-06.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/93304/4/s_e0551_038025_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/93304/1/s_e0551_038025_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/93304/2/s_e0551_038025_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/93304/3/s_e0551_038025_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/93304/5/s_e0551_033057_bibliografhy.pdf
• Keywords: L Education (General)

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan informasi hasil observasi awal peneliti selama melakukan kegiatan mengajar di SMKN 1 Cikarang Barat TA 2008/2009 pada kelas XI MO-B yang mempunyai masalah pada mata pelajaran kelistrikan otomotif terutama untuk kompetensi perawatan dan perbaikan sistem pengapian, nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa sangat kurang. Berdasarkan masalah tersebut kemudian penulis mencari informasi, terutama dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan, sehingga diperoleh bahwa nilai rata-rata kelas (diambil dari hasil ulangan harian terakhir) sebesar (6.98) pada skala 10 dengan ketuntasan belajar (51.99%). SKBM SMKN 1 Cikarang Barat untuk mata diklat produktif adalah 7.00 dan ketuntasan belajarnya sebesar 80%. Berarti pembelajarannya belum tuntas. Oleh karena itu peneliti berusaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kelistrikan otomotif dengan menerapkan pendekatan pemecahan masalah pada kompetensi perawatan dan perbaikan sistem pengapian di kelas tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan ini diberikan kepada siswa kelas XI MO-B SMKN 1 Cikarang Barat pada semester ganjil. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes. Berdasarkan persentasi pencapaian prestasi belajar pada siklus pertama (nilai rata-rata kelas 7.28 dengan ketuntasan belajar 79.30%), siklus kedua (nilai rata-rata kelas 8.05 dengan ketuntasan belajar 96.54%) dan siklus ketiga (nilai rata-rata kelas 8.76 dengan ketuntasan belajar 87.35%). Terjadinya penurunan ketuntasan belajar pada siklus III terjadi karena tingkat kesulitan yang dihadapi siswa dalam uji kompetensi semakin tinggi Berdasarkan perolehan tersebut dengan tiga kali tindakan, akhirnya masalah di XI MO-B dapat terselesaikan dan pembelajaran menjadi tuntas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MO-B di SMKN 1 Cikarang Barat.