EKSPERIMEN PENERAPAN MODEL BELAJAR TUNTASPADA MATA DIKLAT KONSTRUKSI BANGUNAN 1DI SMK NEGERI 5 BANDUNG
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan model belajar tuntas (mastery learning) pada mata diklat Konstruksi Bangunan 1 di SMKN 5 Bandung. Perumusun masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan model belajar tuntas, 2) Bagaima...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2008-12-18.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan model belajar tuntas (mastery learning) pada mata diklat Konstruksi Bangunan 1 di SMKN 5 Bandung. Perumusun masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan model belajar tuntas, 2) Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menerapkan model konvensional, 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar yang menerapakan model belajar tuntas dengan model konvensional. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Hasil belajar siswa dengan menerapkan model belajar tuntas, 2) Hasil belajar siswa dengan menerapkan model konvensional, 3) Perbedaan yang signifikan antara hasil belajar yang menerapakan model belajar tuntas dengan model konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan alat pengumpul data berupa pedoman observasi dan tugas/jobsheet. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI TGB di SMKN 5 Bandung tahun ajaran 2007/2008 dan sampel yang diambil yaitu, siswa kelas XI TGB 2 yang terdiri dari 21 orang dan siswa kelas XI TGB 3 yang terdiri dari 25 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Intact Group Comparison. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan uji beda t karena sampel yang diambil berdistribusi normal dan memiliki sampel dengan jumlah yang berbeda, pengujian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji beda t, hasil thitung = 1.826 dengan tingkat kesalahan 5%, lebih besar dari ttabel = 1.718 maka Ha ditolak dan Ho diterima atau tidak ada perbedaan yang signifikan secara perhitungan statistik terhadap hasil belajar siswa di SMKN 5 Bandung. Pada proses belajar antara kelompok eksperimen (kelompok yang menerapkan model belajar tuntas) dengan kelompok kontrol (kelompok yang menerapkan model konvensional) memiliki perbedaan. Pertama, pada kelompok eksperimen murid dapat memahami tugas yang diberikan sehingga mereka dapat menyelesaikan tepat waktu dan lebih rapih. Kedua, hasil akhir kelompok eksperimen mendapatkan nilai yang lebih baik daripada kelompok kontrol (nilai kelompok eksperimen sesuai dengan target yang penulis ingin capai). Ketiga, guru dapat mengetahui murid yang mengerti dan tidak mengerti pada kelompok eksperimen dan dapat langsung membantu murid tersebut. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/93371/4/s_e0151__045039_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/93371/2/s_e0151__045039_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/93371/1/s_e0151__045039_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/93371/5/s_e0151__045039_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/93371/3/s_e0151__045039_bibliography.pdf |