UPACARA ADAT RUWATAN BUMI DI KAMPUNG BANCEUY KABUPATEN SUBANG(Suatu Kajian Historis Terhadap Tradisi Masyarakat)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode historis, yaitu meliputi pengunpulan sumber baik lisan maupun tulisan, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Untuk lebih memahami permasalahan yang dikaji, maka penulis menggunakan beberapa konsep yang relevan melalui pendekatan ilmu sosial...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ijah Hodijah, - (Author)
Format: Book
Published: 2010-10-15.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_93401
042 |a dc 
100 1 0 |a ijah Hodijah, -  |e author 
245 0 0 |a UPACARA ADAT RUWATAN BUMI DI KAMPUNG BANCEUY KABUPATEN SUBANG(Suatu Kajian Historis Terhadap Tradisi Masyarakat) 
260 |c 2010-10-15. 
500 |a http://repository.upi.edu/93401/1/s_sej_0605463_table_of_contant.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/93401/2/s_sej_0605463_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/93401/3/s_sej_0605463_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/93401/4/s_sej_0605463_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/93401/5/s_sej_0605463_bibliography.pdf 
520 |a Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode historis, yaitu meliputi pengunpulan sumber baik lisan maupun tulisan, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Untuk lebih memahami permasalahan yang dikaji, maka penulis menggunakan beberapa konsep yang relevan melalui pendekatan ilmu sosial yang lain seperti Sosiologi dan Antropologi untuk memperdalam analisis fakta. Dalam melakukan penelitian penulis sangat tergantung pada penggunaan sejarah lisan dan tradisi lisan (oral history dan oral tradition) melalui teknik wawancara. Hal ini dilakukan karena terbatasnya sumber tertulis untuk mengkaji permasalahan di atas. Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa Upacara Adat ruwatan Bumi di Kampung Banceuy Kabupaten Subang berawal dari keterbatasan manusia dalam menghadapi tantangan dari alam. Upacara Adat Ruwatan Bumi ini berawal ketika terjadinya bencana berupa angin puting beliung di Kampung Banceuy. Badai tersebut menghancurkan harta, benda, rumah, sawah, dan menelan beberapa korban jiwa masyarakat kampung Banceuy. Ngaruwat ditujukan sebagai tolak bala sehingga terhindar dari bencana alam dan masyarakat Kampung Banceuy dapat hidup sejahtera. Selain itu, Upacara Adat Ruwatan Bumi juga sebagai penghormatan terhadap Nyi Pohaci dan ungkapan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah setelah terjadinya bencana. Dalam pelaksanaannya, Upacara Adat Ruwatan Bumi mengalami perkembangan yaitu pertambahan kegiatan namun tidak mengurangi kesakralan dari Upacara Adat Ruwatan Bumi sendiri. Kelestarian suatu kebudayaan tradisional tentunya berada di tangan masyarakat pendukungnya dan menjadi tanggung jawab semua pihak. Termasuk kelestarian Upacara Adat Ruwatan Bumi merupakan tanggung jawab semua masyarakat dan pihak pemerintah setempat. Untuk itu diperlukan kesadaran yang lebih dari masyarakat pada khususnya untuk lebih memperhatikan Upacara Adat Ruwatan Bumi agar tetap bertahan. Serta dari pemerintah daerah setempat yang harus lebih giat lagi untuk membantu upaya pelestarian yang telah dilakukan masyarakat dalam mempertahankan keberadaan Upacara Adat Ruwatan Bumi di Kampung Banceuy-Subang. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/93401/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/93401  |z Link Metadata