PROFIL PEREMPUAN ASMAT(MAKNA DARI CERITA LISAN CINTA SEGITIGA ANTARA BIS, PIS, DAN BEORPIT, CERITA BIS,DAN KISAH CINTA BEWORPIT DAN TEWERUT)

• Main Author: Devi Sekarwangi Bekti, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-08-28.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/93469/2/s_c0151_045943_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/93469/3/s_c0151_045943_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/93469/4/s_c0151_045943_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/93469/3/s_c0151_045943_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/93469/1/s_c0151_045943_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Penelitian ini berjudul Profil Perempuan Asmat (Makna dari Cerita Lisan Kisah Cinta Segitiga antara Bis, Pis, dan Beorpit, Cerita Bis, dan Kisah Cinta Beworpit dan Tewerut). Penelitian ini dilakukan berdasarkan ketertarikan penulis terhadap profil perempuan suku Asmat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perempuan Asmat yang digali melalui cerita lisan yang berkembang di masyarakat Asmat, khususnya kampung Atsj, kampung Asatat, dan kampung Fait. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan pertimbangan bahwa dengan metode ini penulis dapat memahami fakta budaya yang terdapat dalam cerita lisan Asmat yang menjadi objek dalam penelitian ini. Adapun yang penulis dapatkan dari penelitian ini adalah: 1. dalam struktur cerita dari tiga cerita ini terdapat persamaan bahwa cerita di mulai dari awal-tengah-akhir. Tokoh dan penokohan pun terdapat nama dan perwatakan yang sama yang digunakan dalam setiap cerita. Latar yang menggambarkan lingkungan masyarakat Asmat, juga tema dan amanat seputar kehidupan masyarakat dan bertujuan untuk mendidik; 2. terdapat pendidikan moral dan hiburan yang sangat membantu kehidupan masyarakat Asmat; 3. dapat melihat peran perempuan dalam tiga aspek; (a) peran perempuan Asmat sebagai ibu rumah tangga, (b) peran perempuan Asmat sebagai pengasuh anak, dan (c) peran perempuan Asmat sebagai pencari makan. Profil perempuan Asmat merupakan salah satu prototipe dari profil perempuan Indonesia, karena kebudayaan Indonesia dibentuk oleh kekayaan budaya masyarakat yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Dengan kata lain tidak akan ada kebudayaan Indonesia jika tidak didukung oleh kebudayaan daerah. Tiga cerita lisan Asmat merupakan proyeksi dari masyarakat Asmat. Cerita lisan ini dapat menjadi pengesah kebudayaan, memberlakukan norma, alat pengendali sosial, dan alat pendidikan bagi masyarakat penuturnya.