ANALISIS SPASIAL SEKTOR BASIS TANAMAN PANGAN MENGGUNAKAN LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE DI KABUPATEN SUMEDANG

• Main Author: Agung Jalaludin, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2022-08-31.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata

Summary

Sektor pertanian dalam pembangunan wilayah memiliki peranan penting di Kabupaten Sumedang. Berdasarkan analisis PDRB Kabupaten Sumedang sektor pertanian menempati posisi kedua, begitupun dengan peraturan daerah tentang RTRW salah satu tujuannya yaitu pengembangan kawasan pertanian dan pengembangan kawasan agribisnis komoditas unggulan. Tujuan dari penelitian yaitu menganalisis komoditas tanaman pangan yang menjadi basis unggulan, menganalisis pertumbuhan wilayah berdasarkan komoditas tanaman pangan dan menganalisis pola distribusi spasial komoditas tanaman pangan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan sistem informasi geografis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kecamatan Tanjungmedar memiliki sektor unggulan terbanyak dengan tiga komoditas diantaranya komoditas padi, jagung dan kedelai. Komoditas yang terbanyak pertumbuhannya adalah Kecamatan Tanjungmedar, Pamulihan, Cisitu, Conggeang dan Ujungjaya dengan empat komoditas diantaranya padi, jagung, kedelai dan ubi jalar. Pola spasial yang termasuk kedalam klaster hot spot yaitu Kecamatan Surian, Tanjungmedar, Buahdua, Rancakalong dan Conggeang. Sedangkan komoditas yang terbanyak masuk kedalam klaster cold spot yaitu Kecamatan Sumedang Selatan. Berdasarkan kondisi geografis dan wilayah yang mempunyai keunggulan kompetitif dan komparatif di masing-masing kecamatan dapat diajdikan prioritas dalam pengembangan wilayah berdasarkan komoditas unggulannya. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi instansi pemerintah dalam menentukan kawasan sentra agribisnis. The agricultural sector in regional development has an important role in Sumedang Regency. Based on the GRDP analysis of Sumedang Regency, the agricultural sector occupies the second position, as well as the regional regulation on RTRW, one of the objectives is the development of agricultural areas and the development of superior commodity agribusiness areas. The purpose of the research is to analyze food crop commodities that are superior bases, analyze regional growth based on food crop commodities and analyze spatial distribution patterns of food crop commodities. The method used is descriptive with a geographic information system approach. The results of this study show that Tanjungmedar sub-district has the most leading sectors with three commodities including rice, corn and soybeans. The commodities with the highest growth are Tanjungmedar, Pamulihan, Cisitu, Conggeang and Ujungjaya sub-districts with four commodities including rice, corn, soybean and sweet potato. Spatial patterns included in the hot spot cluster are Surian, Tanjungmedar, Buahdua, Rancakalong and Conggeang sub-districts. Meanwhile, the commodity that is mostly included in the cold spot cluster is South Sumedang District. Based on geographical conditions and areas that have competitive and comparative advantages in each sub-district can be prioritized in regional development based on their superior commodities. The results of the study are expected to be taken into consideration for government agencies in determining the agribusiness center area.

Item Description

http://repository.upi.edu/93508/1/S_SIG_1808322_Title.pdf
http://repository.upi.edu/93508/2/S_SIG_1808322_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/93508/3/S_SIG_1808322_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/93508/4/S_SIG_1808322_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/93508/5/S_SIG_1808322_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/93508/6/S_SIG_1808322_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/93508/7/S_SIG_1808322_Appendix.pdf