PENERAPAN METODE DEBAT DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SEBAGAI UPAYA UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN ARGUMENTASI SISWA: Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI IPS 1 SMA Labolatorium Percontohan UPI

• Main Author: Yanti Luthfiani, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-07-04.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/93526/1/s_sej_0705422_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/93526/2/s_sej_0705422_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/93526/3/s_sej_0705422_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/93526/4/s_sej_0705422_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/93526/5/s_sej_0705422_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General); LB Theory and practice of education; LC Special aspects of education; LC5201 Education extension. Adult education. Continuing education

Skripsi ini berjudul "Penerapan Metode Debat Dalam Pembelajaran Sejarah Sebagai Upaya Untuk Menumbuhkan Keterampilan Mengemukakan Argumentasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 1 SMA Laboratorium Percontohan UPI)". Penelitian ini berawal dari permasalahan di kelas XI IPS 1, proses pembelajaran sejarah yang berlangsung di kelas masih bersifat Teacher center, sehingga membuat kegiatan pembelajaran sejarah kurang aktif, kurang menarik, dan cenderung membosankan, guru jarang menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa, serta guru belum menumbuhkan keterampilan mengemukakan argumentasi siswa dalam pembelajaran sejarah. Hal tersebut menyebabkan peneliti merasa perlu untuk memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas XI IPS 1 melalui penerapan metode debat dalam pembelajaran sejarah dalam upaya menumbuhkan keterampilan mengemukakan argumentasi siswa. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc.Taggart, yang diadopsi dari Oktapyanto. Dalam perencanaan PTK ini, peneliti membuat RPP dengan mengangkat tema debat yang berhubungan dengan materi pembelajaran, materi tersebut dikembangkan menjadi kontroversi atau pilihan menjadi pro dan kontra terhadap tema. Dalam pelaksanaan, peneliti melakukan tindakan dua kali. Tindakan pertama berupa kegiatan pendalaman materi debat yang dilaksanakan pada pertemuan pertama selama satu jam pelajaran (45 menit), dan tindakan kedua berupa kegiatan debat dan pembuatan laporan kelompok pada pertemuan kedua selama dua jam pelajaran (90 menit). Berdasarkan lima siklus yang dilaksanakan, keterampilan mengemukakan argumentasi siswa telah tumbuh. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi mengenai tumbuhnya keterampilan mengemukakan argumentasi yang dikembangkan peneliti menjadi beberapa indikator menunjukkan hasil yang terus meningkat pada setiap siklusnya. Penerapan metode pembelajaran tersebut dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, dan melibatkan siswa secara aktif melalui kegiatan pencarian berbagai sumber terkait tema debat, penemuan informasi terkait tema debat, mendiskusikan bersama kelompok untuk dijadikan pendapat dalam proses debat, kegiatan debat melalui proses beradu argumen, dan pembuatan laporan hasil debat secara berkelompok. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Laboratorium Percontohan UPI dapat disimpulkan, bahwa penerapan metode debat dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan keterampilan mengemukakan argumentasi siswa menunjukan tingkat keberhasilan. Respons siswa saat wawancara, pada umumnya menunjukkan ketertarikan dan menyenangi pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode tersebut.